MAKASSAR, KOMPAS.com — Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI, Brigadir Jenderal (Mar) Chaidier Patonnory berpendapat, pemerintah perlu memperhatikan pengembangan armada laut di wilayah Indonesia timur. TNI AL membutuhkan tambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk pelaksanaan aktivitas kemaritiman.
”Saat ini Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI hanya memiliki dua KRI untuk patrol keamanan laut,” kata Chaidier, Kamis (22/9/2011), di Makassar.
Menurut dia, pihaknya juga mendapatkan bantuan satu unit kapal dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, beberapa bulan lalu.
Namun, jumlah alutsista belum mencukupi mengingat luasnya wilayah patroli TNI AL di kawasan ini. Saat ini Lantamal VI membawahi enam pangkalan TNI AL yang tersebar di Palu, Kendari, Sangatta, Balikpapan, Kotabaru, dan Banjarmasin. Keenam pangkalan itu mengawasi perairan di tujuh provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Lebih lanjut Chaidier menambahkan, secara geografis, keamanan perairan itu menjadi kunci stabilitas keamanan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Potensi pelanggaran yang bisa terjadi umumnya meliputi penangkapan ikan dan penambangan secara ilegal serta penyelundupan.
Dalam kesempatan ini Chaidier menyempatkan diri untuk berpamitan. Dia akan segera digantikan oleh Brigadir Jenderal (Mar) Suwandy Thahir.
Selanjutnya, Chaidier akan menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap III di Surabaya. Serah terima jabatan akan dilaksanakan 7 Oktober mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.