JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II diminta tak terpengaruh dengan wacana perombakan kabinet atau reshuffle oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebaiknya menteri tetap bekerja tanpa terpengaruh isu-isu reshuffle.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan yang juga anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat mengaku tidak tahu-menahu soal isu reshuffle yang belakangan santer diberitakan berbagai media.
Menurut Mangindaan, reshuffle sepenuhnya hak prerogatif Presiden sehingga sebaiknya menteri yang merupakan pembantu Presiden tetap bekerja sebaik-baiknya.
"Oleh karenanya semua menteri sama, bekerja dengan sebaik-baiknya. Saya tidak tahu (isu reshuffle). Saya hanya bekerja saja," kata Mangindaan di Jakarta, Kamis (22/9/2011). Mangindaan mengatakan siap tidak siap, menteri dalam sistem presidensial memang harus mengakui bongkar pasang di kabinet menjadi wewenang sepenuhnya Presiden.
"Siap enggak siap karena itu hak prerogatif Presiden. Apa pun kita bicara dengan baik, bagus dan tidaknya kan dinilai Pak Presiden nanti," kata Mangindaan.
Mangindaan menolak berkomentar terkait pertanyaan wartawan seputar kinerjanya selama menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. "Masa saya menilai kinerja saya sendiri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.