Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle", Presiden Belum Panggil Ketum Parpol

Kompas.com - 20/09/2011, 14:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga kini belum melakukan komunikasi politik dengan ketua umum partai politik anggota koalisi terkait rencana reshuffle atau perombakan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II. Terkait nama-nama menteri yang akan diganti, Presiden baru membicarakannya bersama Wakil Presiden Boediono.

"Saat ini Presiden belum melibatkan siapa-siapa, kecuali Wapres," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (20/9/2011).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, yang juga Menteri Koordinator Perekonomian, mengatakan, sesuai dengan kontrak politik, Presiden akan melakukan komunikasi dengan ketua umum parpol ketika hendak melakukan reshuffle. Hal ini juga diamini Daniel.

"Pada waktu yang tepat (Presiden) juga akan melibatkan parpol. Parpol juga mengerti, sukses pemerintah adalah sukses parpol," kata Daniel.

Secara terpisah, anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Jero Wacik, yang juga Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, mengatakan, PD tak akan ikut campur terkait rencana Presiden melakukan reshuffle.

"Presiden adalah ketua dewan pembina. Demokrat tidak boleh ikut campur. Beliau tahu persis kader-kader Demokrat mana yang pantas jadi menteri. Beliau tahu semua gerak-gerik dan prestasi dari para kadernya," kata Jero.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mengatakan, Golkar menyerahkan keputusan reshuffle kepada Presiden. Golkar dapat memahami rencana Presiden melakukan perombakan kabinet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

    PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

    Nasional
    Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

    Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

    Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

    Nasional
    PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

    PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

    Nasional
    Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

    Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

    Nasional
    Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

    Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

    Nasional
    3 Cara Isi Saldo JakCard

    3 Cara Isi Saldo JakCard

    Nasional
    Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

    Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

    Nasional
    Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

    Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

    Nasional
    MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

    MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

    Nasional
    Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

    Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

    Nasional
    Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

    Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

    Nasional
    Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

    Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

    Nasional
    KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

    KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com