Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Uang Gayus!

Kompas.com - 15/09/2011, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian didesak mengusut asal-usul uang sekitar Rp 4 miliar yang sempat dipegang terpidana sekaligus terdakwa Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai Pajak di dalam Lembaga Permasyarakatan Klas I Cipinang, Jakarta Timur.

Kepolisian harus tetap mengusut itu meskipun Gayus tak mempermasalahkan penipuan yang dialami.

Demikian dikatakan anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan dan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) secara terpisah kepada Kompas.com, Kamis (15/9/2011).

Keduanya dimintai tanggapan kasus terbaru yang melibatkan Gayus, yakni penipuan. Gayus tertipu rekan sesama warga binaan sekitar Rp 4 miliar. Modusnya yakni penggandaan uang.

"Agak sulit diterima orang bisa bawa uang Rp 4 miliar ke dalam Lapas. Menurut saya, luar biasa kekayaan Gayus ini. Polri usut dulu siapa pelakunya (pembawa uang). Dari situ ditelusuri dari mana. Ini harus dituntaskan oleh kepolisian," kata Trimedya.

Donal menilai aneh jika kepolisian tidak mengusut kasus itu. Pasalnya, kata dia, sulit menerima Gayus dengan latar belakang hanya PNS golongan IIIA memiliki uang sebanyak itu. Terlebih lagi harta sekitar Rp 85 miliar dalam bentuk uang tunai, tabungan, logam mulia, dan saham sudah disita.

"Itu mutlak untuk ditelusuri. Atas dasar kepentingan apa dan dari mana uang itu mengalir. Polisi jangan hanya berhenti pada kasus penggandaan uang," ucap Donal.

Dikatakan Donal, kejadian itu membuktikan bahwa aparat penegak hukum gagal menelusuri serta menyita seluruh aset milik Gayus. Menurut dia, ketika aparat penegak hukum belum dapat memproses para penyuap Gayus, masalah-masalah baru akan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com