Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nihil Kerusuhan Agama di Indonesia

Kompas.com - 15/09/2011, 03:09 WIB

Bukti adanya provokasi atau rekayasa juga ada dalam ketegangan 11/9 di Ambon itu yakni adanya upaya perluasan konflik melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan bahkan pesan singkat (SMS) yang sengaja disebarluaskan kemana-mana.

Akhirnya, Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimmas) Kepolisian Daerah (Polda) Maluku pun berusaha "menandingi" provokasi itu melalui "perang" SMS untuk meminta warga Ambon tidak mudah terprovokasi oleh isu yang menyesatkan.

"Kalau imbauan seperti ini dikirim melalui pesan singkat atau membuat iklan layanan di media massa sejak awal, kemungkinan berbagai rumor negatif bisa dieliminasi sehingga tidak berdampak pada aksi bentrok antarwarga," kata warga penerima SMS di Ambon, Berthi S (13/9).

Pesan singkat yang dikirimkan Polda Maluku melalui nomor 3936 itu mengajak warga Maluku untuk tidak terprovokasi isu yang memecah belah dan menjaga kedamaian dan keamanan.

Tidak jauh berbeda dengan Ambon, di Poso juga ada upaya provokasi untuk memperluas kerusuhan itu yang diciptakan oleh entah siapa hingga Kerusuhan Poso I (25-29 Desember 1998) pun berlanjut pada Kerusuhan Poso II (17-21 April 2000), dan Kerusuhan Poso III (16 Mei - 15 Juni 2000).

Namun, kerusuhan Poso yang awalnya dipicu ulah pemuda mabuk yang menikam pemuda lain itu tidak terbukti dilakukan pemeluk Islam-Kristen yang sudah bertetangga dengan baik selama puluhan tahun.

Bahkan, sejumlah wartawan yang menjadi peserta pelatihan Jurnalisme Damai saat datang ke Poso (2001) menemukan bahwa masyarakat di kawasan Islam yang selamat umumnya dilindungi tetangganya yang beragama Kristen dan sebaliknya.

Dialog atau Kekerasan

Untuk mengantisipasi kerusuhan yang direkayasa bernuansa agama itu agaknya memerlukan peran serta secara simultan dari kalangan tokoh lintas agama, aparat kepolisian, dan media massa.

Tokoh lintas agama perlu "turun gunung" untuk menepis pandangan bahwa konflik yang terjadi merupakan konflik agama, namun konflik itu justru mengandung upaya provokasi terhadap pemeluk agama untuk saling bertikai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com