Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Adili Muhaimin dengan Opini!"

Kompas.com - 09/09/2011, 22:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, yang tengah disorot karena dugaan suap di lingkungan kementeriannya, kini dibela politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Wakil Ketua DPP PKB Syaiful Bahri Anshori mengungkapkan, tertangkapnya pengusaha dan pejabat kementerian dalam dugaan suap tidak otomatis menjerat menteri sebagai bagian dari kasus itu.  

"Ada kesan, suap itu diarahkan pada menteri. Padahal, dana itu akan ditransfer ke daerah, jauh dari jangkauan menteri. Kesan itu bukanlah fakta hukum, melainkan opini di publik. Sebelum fakta hukum benar-benar nyantol ke menteri, janganlah Muhaimin Iskandar diadili dengan opini publik," tutur Syaiful, Jumat (9/9/2011) di Jakarta.

Ia berharap opini publik tentang korupsi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans) tidak langsung diarahkan kepada Mennakertrans yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Soalnya, kaitan itu masih belum menjadi fakta hukum. Dikhawatirkan, pengarahan opini itu merupakan bagian dari pengalihan isu untuk kepentingan politik tertentu.  

Syaiful juga berharap, masyarakat mau memberi kesempatan kepada KPK untuk memproses kasus suap di Kemennakertrans agar berjalan sesuai prosedur. Semua proses itu sepatutnya didasarkan pada fakta-fakta hukum, seperti bukti, keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. Sebelum ada keputusan hukum, berlaku asas praduga tak bersalah.  

Dia menegaskan, kasus ini tidak ada kaitan dengan PKB. "Dugaan suap ini juga sangat jauh dari PKB. Saya yakin itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Nasional
    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    Nasional
    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Nasional
    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com