ISTANBUL, KOMPAS.com - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Sabtu (10/9/2011), bertemu dengan pejabat tinggi Takhta Suci, di Vatican City. Selain membicarakan pluralisme, pertemuan itu juga akan dimanfaatkan PB HMI untuk menyampaikan keinginan mereka mengundang Paus Benedictus XVI, pemimpin Umat Katolik se-Dunia, datang ke Indonesia.
Menurut Ketua Bidang Hubungan Internasional PB HMI Muhammad Makmoen Abdullah, undangan resmi baru akan disampaikan pada beberapa waktu mendatang. "Jadi, ini baru semacam pemberitahuan awal," ujarnya, Jumat (9/9/2011), di Istanbul, Turki, saat transit dalam perjalanan dari Jakarta menuju Roma, Italia.
Paus rencananya diundang untuk menghadiri pertemuan internasional yang membahas pluralisme dan perdamaian dunia di Bali, Oktober 2012. Paus pun diharapkan memberi pidato kunci dalam acara yang digelar oleh HMI itu.
Pejabat tinggi yang akan menerima pengurus Himpunan Mahasiswa Islam pada Sabtu besok adalah President Pontifical Council for Inter-religious Dialogue Kardinal Jean-Louis Tauran.
Kardinal Tauran mulai menjabat sebagai President Pontifical Council for Inter-religious Dialogue pada 2007. Dengan posisinya tersebut, Tauran juga mengurusi Commission for Religious Relations with Muslims.
Selain Makmoen, pengurus yang bertandang ke Vatikan, ialah Ketua Umum PB HMI Noer Fajrieansyah, Sekretaris Jenderal Basri Dodo, serta Wakil Sekjen Bidang Hubungan Internasional Muhammad Chairul Basyar.
Delegasi dipimpin Putut Prabantoro, Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada-Semangat Satu Bangsa (dari wartawan, oleh wartawan, untuk Indonesia) yang bertugas melakukan mediasi, menyampaikan permintaan HMI untuk beraudiensi dengan Takhta Suci.
Basri Dodo mengatakan, audiensi dengan pejabat tinggi Takhta Suci akan memperkaya khasanah pemikiran Islam HMI yang universal dan moderat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.