Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Masih Ingin Rombak Kabinet

Kompas.com - 08/09/2011, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Masyarakat Profesional Madani Ismed Hasan Putro mengatakan, perombakan kabinet yang pernah akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya masih berlaku hingga saat ini. Namun, Presiden Yudhoyono masih bimbang dan mempertimbangkan banyak hal.

Oleh sebab itu, Presiden Yudhoyono harus memiliki keseriusan dan keberanian jika ingin citranya tidak akan semakin terpuruk dalam memimpin pemerintahan.

Tahun lalu, saat setahun pemerintahan, Presiden Yudhoyono pernah punya rencana, tetapi tidak jadi. Tahun ini, disebut-sebut juga akan dilakukan, tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda akan adanya perombakan kabinet.

"Sekarang ini, kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II dinilai semakin terpuruk berdasarkan hasil riset dan pooling sejumlah media dan lembaga. Selain itu, sejumlah menteri terkait kasus dugaan korupsi dan kasus hukum. Ini akan menjadi beban moral bagi Presiden Yudhoyono," kata Ismed di Jakarta, Kamis (8/9/2011) sore ini.

Menurut Ismed, Presiden Yudhoyono harus segera mengevaluasi urgensi untuk segera melakukan reshuffle kabinet. "Jika tidak, hal itu akan merongrong citra, kontinuitas pemerintahannya yang masih tiga tahun lagi, serta jaminan terhadap misi dan visi Presiden Yudhoyono sendiri saat kampanye pemilihan presiden lalu," tutur dia.

Sebab, lanjut Ismed, pada akhirnya Presiden Yudhoyono yang akan dievaluasi lagi oleh rakyat pada akhir masa jabatannya pada Pemilu 2014.

Ismed memperkirakan sejumlah pos menteri yang harus diganti dan dirotasi untuk memperkuat pemerintahan tiga tahun mendatang karena adanya tudingan kasus-kasus hukum.

"Di antaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Menko Perekonomian, dan lainnya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com