JAKARTA, KOMPAS.com - Nazaruddin memiliki cara tersendiri dalam menangani keuangan. Hampir setiap sore, ada acara "main bola" di kantornya. Tidak tanggung-tanggung, yang jadi bola itu buntalan uang.
Setiap sore Nazaruddin memerintahkan ada cash opname alias uang tunai, yang disiapkan untuk dipakai mendadak. "Jumlahnya bisa sampai Rp 30 miliar setiap hari," kata Abdullah Hehamahua, Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (6/9/2011), usai memeriksa Wakil Direktur Keuangan Permai Group milik Nazaruddin, Yulianis.
Uang dari sekitar 15 perusahaan milik Nazaruddin itu dikumpulkan setiap sore, sehingga Nazaruddin bisa mengambil berapa saja, kapan saja, untuk diberikan kepada siapa saja. Untung mengatur uang-uang itu, para pegawai Nazaruddin sampai harus menggunakan kaki sehingga mereka mengistilahkannya sebagai main bola.
"Uangnya dibundel-bundel dari bank sehingga bisa ditendang-tendang seperti bola," kata Abdullah.
Yulianus bercerita, kalaupun Nazaruddin itu membagikan uang, itu dilakukannya sendiri sehingga Yulianus tidak memiliki catatan lengkap.
"Luar biasa Nazaruddin, setiap rapat-rapat eksekutif, tidak ada yang boleh bawa alat tulis dan menulis setiap rapat," ungkap Abdullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.