Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kecelakaan Naik Dibanding 2010

Kompas.com - 01/09/2011, 01:59 WIB

Jakarta, Kompas - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama sepekan arus mudik tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya untuk periode sama. Pemudik bersepeda motor lebih rentan dibandingkan pengguna moda transportasi lainnya.

Berdasarkan data dari National Traffic Management Center Polri, tahun ini terjadi 2.770 kecelakaan dengan 449 korban tewas, 760 orang luka berat, dan 1.914 orang luka ringan.

Pada 2010, sesuai data yang dicuplik dari buku Mudik Asyik yang dikeluarkan Mabes Polri, jumlah kecelakaan selama sepekan arus mudik sebanyak 927. Korban tewas sebanyak 182 orang, luka ringan 497 orang, dan luka berat 261 orang.

Pemudik bersepeda motor terbanyak terlibat kecelakaan tahun ini, yaitu 2.371 kecelakaan, lebih banyak dibandingkan tahun lalu, 1.616 kecelakaan. Secara keseluruhan, jumlah kendaraan yang mengalami kecelakaan tahun ini 3.418 unit, meningkat sekitar 40 persen dibandingkan 2010, sebanyak 2.446 unit.

Mayoritas kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Jawa Tengah, yaitu 522 kasus. Adapun kecelakaan di Jawa Timur sebanyak 363 kecelakaan.

Brigadir Jenderal (Pol) I Ketut Untung Yoga, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, berujar, kecelakaan lalu lintas disebabkan kondisi infrastruktur, moda transportasi, dan kesalahan manusia. ”Separuh dari semua kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia, bisa jadi akibat kelelahan dan lengah,” katanya.

Kecelakaan yang menonjol di antaranya terguling dan terbakarnya bus PO Budiman trayek Karang Pucung, Banyumas-Bandung di kawasan Majenang, Jawa Tengah, Senin. Bus menabrak pengendara sepeda motor, yang langsung tewas di tempat. Sebanyak 13 orang luka berat dan 6 orang luka ringan.

Ketua Harian Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Shif I Adolf Ricard Tambunan mengatakan, hingga Rabu malam, baru 13 korban kecelakaan KM Windu Karsa di perairan Pulau Lambasina, Kolaka, Sulawesi Tenggara, ditemukan. Sebanyak 23 orang masih dicari, termasuk Wakil Bupati Kolaka Utara Sahariah Muin yang diduga berada di dalam kapal.

Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan, pemerintah harus mengatasi persoalan ini agar korban tidak kembali berjatuhan tahun depan. Untuk menurunkan jumlah pemudik bersepeda motor, pemerintah bisa mempercepat penambahan sarana kereta api (KA) kelas ekonomi, setidaknya 100 unit per tahun.

Tahun ini, KA telah memberikan pelayanan yang nyaman. Tidak ada lagi pemudik yang berdesak-desakan atau menumpang di atas toilet. Namun, jumlah kereta kurang.

Pemerintah juga harus mengganti KA ekonomi, yang sekitar 47 persen berusia di atas 30 tahun. ”Umur teknis kereta api sekitar 25-30 tahun. Jumlah KA ekonomi yang harus diganti 348 unit,” katanya. (WSI/WIE/HEI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com