JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam berbagai tayangan televisi dan foto jurnalistik, Anda tentu sering melihat Marzuki Alie menggunakan kemeja batik. Koleksi batiknya memang banyak, mulai dari batik Madura, Cirebon hingga batik Palembang.
Namun, di hari yang fitri ini, Marzuki memilih kemeja yang berbeda. Kali ini dari bahan tenun dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Marzuki tampak cerah di bawah siraman lampu ruangan berwarna kuning terang di ruang tengah rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Rabu (31/8/2011), ketika menyambut para tamu yang datang dalam acara Open House dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Senyumnya senada dengan cerahnya kemeja tenun yang memadukan warna merah tua dan biru tua secara vertikal plus corak khas NTT berwarna putih. Rautnya makin cerah lagi ketika ditanyakan alasannya memilih pakaian itu hari ini.
"Ini kemeja tenun dari NTT. Saya suka saja, warnanya terang dan hari ini kan suasananya kita selesai melaksanakan ibadah Ramadhan. Tentu kita punya keceriaan sendiri kan, hati yang riang. Ini digambarkan dengan warna baju yang terang. Saya lihat ini satu-satunya baju yang terang tadi, makanya saya pakai saja," ungkapnya menanggapi pertanyaan Kompas.com.
Politisi Partai Demokrat tersebut mengaku bahwa ini satu-satunya kemeja berbahan tenun NTT yang dimilikinya. Waktu memenuhi salah satu undangan di sana dua tahun silam, Marzuki menyempatkan diri membeli bahan tenun NTT. Pilihannya jatuh pada warna dan corak ini.
Ada kenangan lucu, menurutnya, usai bahan tenun ini dibelinya. Ketika tiba di Jakarta, Marzuki mengatakan langsung membawa bahan tersebut ke penjahit langganannya. Menurut hipotesa awal si penjahit, bahan tersebut kurang untuk membuat kemeja bagi Marzuki. Namun, entah bagaimana jalan keluarnya, jadi juga satu kemeja yang masih nyaman dipakainya hingga hari ini.
"Ini dijahit dengan bisa-bisanya tukang jahitlah untuk menghemat bahannya sehingga jadi cukup," tambahnya.
Marzuki optimistis, kemeja ini bisa bertahan hingga 10 tahun sejak dibelinya. Pasalnya, mantan Dirut PT Semen Baturaja ini mengaku termasuk orang yang telaten menyimpan dan merawat pakaian.
Marzuki pun bertutur bahwa ada koleksi batiknya dari 10 tahun lalu yang masih bisa dipakainya sampai hari ini! Dia jarang membeli pakaian saat menjelang Hari Raya tiba.
Namun, sekali beli baju, Marzuki akan merawat dan menyimpannya dengan hati-hati. Ini juga berkat pertolongan istrinya, Hj Asmawati. "Jadi pakaian saya itu relatif tidak boros," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.