Korupsi Itu Mencuri dari Si Miskin

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu penyebab utama dari tetap tingginya angka kemiskinan di Indonesia adalah korupsi. Uang yang dicuri koruptor sebenarnya merupakan milik rakyat miskin. Uang orang kaya tidak bisa dicuri karena itulah koruptor mencuri uang dari orang yang paling miskin.

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon, di Jakarta, Selasa (23/8/2011), mengatakan, koruptor tak mungkin mencuri dari orang yang kaya.

"Corruption is stealing from the poor karena koruptor tak bisa mencuri dari orang kaya. Pertama, karena orang kaya sebagian juga sudah mencuri. Kedua, kalau dia enggak bisa jaga (uangnya), enggak bisa kaya dong dia. Kan, ada proses pemupukan. Jadi, mencuri orang yang bisa mupuk, payah. Jadi, mesti mencuri dari orang yang paling lemah, orang miskin," kata Dillon.

Menurut Dillon, koruptor inilah yang mencuri uang rakyat. Koruptor membuat rakyat tak pernah bisa beranjak dari kondisi kemiskinannya karena apa yang seharusnya menjadi milik mereka justru dicuri.

"Korupsi dalam artian lebih besar bukan hanya korupsi duit, tetapi ketidakberpihakan pemerintah kepada rakyat. Jadi, kalau penguasa sudah korupsi, maka mereka sama sekali enggak berpihak sama rakyat kan. Kalau mereka bilang 'ini kan uang negara, bapak kau uang negara, ini uang rakyat!' Ini pemahamannya," ucap Dillon.