Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Etik: Nazaruddin Tak Tertekan

Kompas.com - 23/08/2011, 18:59 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin tidak tampak tertekan saat dimintai keterangan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (22/8/2011) kemarin. Hal tersebut disampaikan Ketua Komite Etik Abdullah Hehamahua dalam jumpa pers di gedung KPK Jakarta, Selasa (23/8/2011).

"Kalau dia terlihat tertekan, dia tidak shalat, dia stres. Tapi dia shalat," kata Abdullah. Nazaruddin, lanjutnya, tampak santai saat berbincang dengan Komite Etik. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu juga sempat berbuka puasa bersama Komite Etik saat jeda pemeriksaan. "Buka puasa dengan lahap, habis shalat, makan dulu, kita lanjut ngobrol, ketawa segala macam," tuturnya.

Namun demikian, menurut Abdullah, Nazar enggan menjawab pertanyaan inti Komite soal tudingan-tudingannya terhadap pimpinan dan pejabat KPK yang disampaikannya saat buron. Selama tiga jam pemeriksaan, Nazaruddin yang didampingi kuasa hukumnya itu malah bercerita soal visi dan misi hidupnya, soal kekacauan negara, problem ekonomi negara, hingga berantakannya sistem pengadaan barang dan jasa di pemerintahan.

Nazaruddin hanya mau bicara soal tudingannya jika dipindahkan ke luar Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Namun, kata Abdullah, Nazaruddin tidak menjelaskan kepada Komite alasannya ingin dipindahkan.

"Saya tanya alasan Anda pindah Mako apa? Dia cuma bilang 'Pak Bibit kan polisi, tahu lah'," ungkap Abdullah. Seperti diberitakan sebelumnya, selama berada di Rutan Mako Brimob, Nazaruddin melalui kuasa hukumnya menunjukkan seolah-olah mendapatkan tekanan dengan minta dipindahkan dari Rutan Mako Brimob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com