SURABAYA, KOMPAS.com - Hotman M Siahaan, guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga, Surabaya, mengatakan, di Surabaya, Selasa (23/8/2011), masyarakat hendaknya memberikan dukungan moril kepada Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, agar berani membuka seluruh penyelewengan uang negara.
"Saya percaya Nazaruddin pada dasarnya tidak mau dikorbankan sendirian. Dia masih mau membuka semuanya seperti yang disampaikan saat dia di luar negeri. Hanya masalahnya dia tersandera melalui keluarganya," kata Hotman.
Menurut Hotman, posisi Nazaruddin adalah simpul penting dari suatu jaringan penyelewengan uang negara yang melibatkan partai politik, DPR dan pemerintahan. Dengan demikian, jika simpul itu dibuka, rangkaian jaringan itu bisa dibongkar semua.
Jadi Nazaruddin itu merupakan pintu gerbang untuk membuka penyelewengan uang negara secara besar-besaran. Kalau gagal, penangkapan Nazaruddin tidak punya arti apa-apa, katanya.
Hotman juga mengharapkan agar pengacara Nazaruddi n, OC Kaligis harus mendorong kliennya untuk mau membuka masalahnya jika memang punya komitmen terhadap upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air. Dukungan moril juga diharapkan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), pers.
Bagi KPK, lanjut Hotman, penanganan kasus Nazaruddin itu merupakan momentum istimewa untuk meninggalkan sejarah yang cemerlang dan berarti bagi bangsa.
"Bukankah hampir seluruh pimpinan KPK segera mengakhiri tugasnya. Maka, tinggalkan catatan yang indah bagi bangsa ini dengan membuka penyelewengan uang negara secara besar-besaran dengan Nazaruddin sebagai entry point-nya," ujar Hotman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.