Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Buka Puasa Cikeas Tertutup

Kompas.com - 21/08/2011, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku tak tahu-menahu alasan digelarnya acara buka puasa bersama antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan petinggi partai secara tertutup.

Sepanjang pengetahuan Anas, dari pengalaman tahun lalu, acara rutin yang digelar di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, ini biasa digelar terbuka untuk publikasi media.

"Tertutup yah. Saya tidak tahu. Biasanya terbuka," ungkapnya usai shalat di masjid di dekat Puri Cikeas, Minggu (21/8/2011).

Anas menegaskan tak ada agenda lain yang direncanakan, selain agenda buka puasa, ceramah, dan kultum, yang akan dibawakan oleh Ahmad Mubarok. Memang, lanjutnya, akan ada arahan yang akan dibawakan oleh SBY. Namun, pria yang namanya disebut-sebut mantan koleganya M Nazaruddin, yang terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 ini enggan berkomentar lebih jauh soal materi arahan.

"Beliau yang tahu (isi arahan)," ungkapnya.

Tahun lalu, buka puasa SBY dan Partai Demokrat digelar terbuka. Tahun ini, acara dilakukan tertutup dari media. Partai Demokrat memang tengah mengalami masalah pelik setelah Nazaruddin menyebutkan keterlibatan sejumlah petinggi partai pemenang Pemilu 2009 ini dalam kasus suap wisma atlet. Anas sendiri enggan berkomentar banyak soal sikap Demokrat terhadap kasus Nazaruddin.

"Sekarang, kan, sedang proses di KPK. Kita percayakan kepada KPK untuk lakukan proses hukum," tambahnya.

Acara buka puasa ini dihadiri oleh pengurus DPP, dewan pembina, dan anggota DPR dari Partai Demokrat.

Menurut pengamatan Kompas.com dan juga keterangan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, sejumlah petinggi partai sudah tiba dan duduk di tempat yang disediakan, seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, Anggota Dewan Pembina Andi Malarangeng, Marzuki Alie, dan EE Mangindaan, Ketua Fraksi Jafar Hafsah, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, Wasekjen Saan Mustofa, politisi Angelina Sondakh yang diduga terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet bersama mantan Bendahara Umum M Nazaruddin, serta sejumlah ketua DPD, seperti Gubernur Jatim Soekarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com