Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Najib Razak: Demokrasi Juga Terjadi di Malaysia

Kompas.com - 21/08/2011, 02:15 WIB

Jimmy S Harianto

Ada sekitar setengah jam Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Mohammad Haji Najib Razak menerima kedatangan Kompas di ruang kerjanya di Kementerian Keuangan Malaysia, Putra Jaya, Kamis (18/8) siang itu.

Selain membicarakan tulisan yang dimuat Kompas pada 4 Agustus, yang ternyata berdampak luas di Malaysia, siang itu Kompas juga melakukan wawancara khusus berkaitan dengan hubungan Indonesia-Malaysia.

”Saya terperanjat dengan muatan tulisan tersebut. Sebab, faktanya, saya tahu itu tidak benar sama sekali,” ungkap PM Najib Razak.

”Apalagi, hal ini menyangkut nama Ketua Kerajaan (Kepala Negara) Negara Jiran yang mana hubungan kita itu amat penting sekali,” kata PM Najib pula.

Tulisan yang ternyata berdampak luas di Malaysia itu, menurut Kantor Perdana Menteri, rupanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. Diperbanyak, difotokopi, dan disebar ke desa-desa di pelosok negeri jiran dalam rangka pilihan raya (pemilu) yang bukan tak mungkin diselenggarakan dalam waktu dekat.

”Bisa diadakan tahun ini, bisa tahun depan, bisa pula tahun 2013,” ungkap PM Najib.

Tulisan tersebut dinilai merugikan pihak Kerajaan karena menyangkut, di antaranya tiga hal, mengaitkan kepemilikan perusahaan Perimekar Sendirian Berhad dengan istri PM Najib, Datin Seri Rosmah Mansor.

”Sedangkan itu tidak benar,” dan juga tentang Datin Seri Rosmah Mansor yang ditulis menghabiskan 24 juta dollar AS untuk sebuah cincin berlian. ”Sedangkan cincin itu tidak pernah dipesan oleh beliau (Datin), baik untuk dibeli maupun sebagai bahan pameran pribadi,”

Selain itu, tulisan itu juga mengaitkan keluarga atau calon keluarga PM Najib dengan yang disebut ”mafia Rusia”. Padahal, menurut PM Najib, hal itu tak berdasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com