Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Pahlawan Dr J Leimena Dibangun

Kompas.com - 19/08/2011, 18:55 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah mulai membangun monumen pahlawan nasional Dr Johannes Leimena, di samping Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, setelah diresmikan, Jumat (19/8/2011). Dr J Leimena adalah tokoh asal Maluku yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden, tahun 2010 lalu.

Peresmian dihadiri oleh ahli waris Dr J Leimena yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Dalam sambutannya, Melani berharap semangat Dr Leimena bisa diikuti oleh generasi muda di Indonesia, khususnya Maluku. "Terutama karena lokasi monumen di samping Universitas Pattimura, semoga ketokohan Dr J Leimena bisa menginspirasi mahasiswa-mahasiswa," ujarnya.

Dr Leimena lahir di Desa Emma, Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel), Kota Ambon, pada 6 Maret 1905 dan meninggal dunia dalam usia 72 tahun di Jakarta pada 29 Maret 1977.

Om Jo, panggilan akrab Leimena, adalah satu-satunya orang yang berhasil menjadi menteri selama 21 tahun berturut-turut, dan hebatnya, dalam 18 kabinet yang berbeda-beda dalam Orde Lama.

Posisinya sebagai menteri pun beragam. Mulai dari Men teri Kesehatan, Wakil Menteri Utama, maupun Wakil Perdana Menteri. Dialah yang tercatat sebagai Menteri Kesehatan yang pertama dan ia juga menyandang pangkat Laksamana Madya (Tituler) di TNI-AL.

Pada tahun 1945, ia adalah salah satu penggugas berdirinya Partai Kristen Indonesia (Parkindo), yang akhirnya terbentuk lima tahun kemudian. Jo sendiri terpilih menjadi ketua umum dan memegang jabatan ini selama 7 tahun hingga tahun 1957.

Ketika gerakan Orde Baru berkuasa, Om Jo mengundurkan diri dari menteri. Namun d ia masih dipercaya Presiden Suharto sebagai anggota DPA (Dewan Pertimbangan Agung) hingga 1973.

Hingga akhir riwayatnya, Om Jo terus aktif di lembaga-lembaga Kristen yang pernah dibesarkannya seperti Parkindo, DGI, UKI, dan STT. Ketika Parkindo menj adi satu dengan PDI (Partai Demokrasi Indonesia, kini PDI-P), ia pun turut diangkar menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com