Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Jangan Berharap Banyak Pada DPR

Kompas.com - 19/08/2011, 18:25 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Marzuki Alie menyatakan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK jangan menaruh banyak terhadap parlemen untuk mencari capim KPK terbaik.

Menurutnya, parlemen merupakan badan politik, bukan berisi orang-orang-orang yang berpengalaman dalam penyeleksian dan audit pejabat-pejabat dari lembaga independen.

"Saya waktu itu menyampaikan pada panitia Pansel KPK, jangan terlalu berharap banyak dengan DPR akan menentukan siapa yang terbaik berdasarkan pertimbangan profesionalisme. Karena apa, DPR itu kan lembaga politik, yang melakukan seleksi di dpr ini bukan yang mengerti tentang audit, yang tidak berpengalaman auditor, gimana mau seleksi," ujar Marzuki di Gedung DPR RI, Jumat (19/8/2011).

Seharusnya, kata Marzuki, delapan nama yang dihasilkan dalam Pansel merupakan nama-nama yang telah siap untuk dipilih. Sehingga DPR tinggal memilih diantara yang terbaik itu.

"Harapan saya waktu itu, delapan yang masuk ini semuanya adalah orang yang terbaik. Jadi nantinya siapapun yang dipilih itu yang terbaik," tambahnya.

Ia menuturkan, jika ada dari antara ke delapan orang itu yang bermasalah justru DPR yang disalahkan, Padahal, proses seleksi yang ketat sudah dijalani ke delapan capim tersebut di Pansel KPK. "Saya harapkan yang menentukan ini Pansel.

Memilih orang yang betul-betul orang tidak bermasalah. Dipilih siapapun siapa yang terbaik. Kalau DPR yang mengerjakan, apapun sudah pasti dikritik dan sudah pasti salah. Jadi makanya untuk menghilangkan anggapan itu, delapan yang masuk harus yang terbaik," tukasnya.

Seperti yang diketahui, delapan nama calon Pimpinan KPK telah diserahkan Pansel KPK kepada Presiden Kamis (18/8/2011) kemarin.

Presiden, yang kemudian akan memberikan nama-nama tersebut kepada Pimpinan DPR RI untuk penugasan fit and proper test. Proses ini merupakan puncak yang harus dilewati para calon Pimpinan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Nasional
    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Nasional
    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Nasional
    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    Nasional
    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Nasional
    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Nasional
    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Nasional
    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Nasional
    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com