JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyebut, kekuasaan seperti candu, sering membuat lupa diri, mabuk, kehilangan keseimbangan, menghalalkan segala cara untuk kekuasaan. Bahkan menjadikan kekuasaan sebagai tujuan, bukan lagi sebagai alat bagi pencapaian kemajuan bersama.
Dalam pidato politiknya pada Selasa (16/8/2011) malam ini, Aburizal Bakrie mengajak seluruh pelaku politik untuk jujur dan berefleksi diri. Ada indikasi bahwa rakyat semakin jenuh dan apatis dengan politik dan partai politik.
"Demokrasi kita sudah semakin matang, tetapi masih cukup banyak kelemahan yang terlihat dari hari ke hari," sebut Aburizal di Balai Kartini, Jakarta.
"Marilah kita bertekad untuk mengembalikan politik ke jalannya yang benar. Politik adalah wilayah perjuangan dan pengabdian, sebuah tempat di mana kita menggagas dan merealisasikan mimpi dan cita-cita bersama, yaitu politik bermartabat yang dipandu oleh ideologi politik, bukan bersandar pada pragmatisme politik," kata Aburizal.
Aburizal menekankan, politik bukan sekedar kekuasaan, pemerintahan pun bukan semata kedudukan dan jabatan. Kekuasaan dan jabatan adalah amanah, tugas dan tanggung jawab, bukan sekadar kehormatan, keistimewaan, dan fasilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.