JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyatakan pentingnya pertimbangan keterwakilan institusi dalam komposisi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke depannya. Namun, menurut Priyo, meski pertimbangan keterwakilan ini penting, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK tak wajib untuk mengakomodirnya.
"(Syarat) itu kan substansi UU, jadi harus diperhatikan. Tentu ada logika-logika bahwa KPK semakin lengkap kalau dengan warna-warni penegakan hukum," ungkapnya di Gedung DPR RI, Selasa (16/8/2011).
Priyo mengatakan bahwa masukan tentang keterwakilan institusi tak mendesak untuk diakomodir tentu akan dipertimbangkan oleh DPR. Namun, Priyo keberatan jika masukan dari LSM atau unsur masyarakat itu disampaikan dalam bentuk 'tekanan' kepada anggota dewan.
Jika demikian, dewan tentu tidak akan mendengarkan. Selain itu, perlu ada argumentasi yang kuat untuk menyebutkan bahwa calon dari institusi tertentu tidak penting untuk dimasukkan.
"Jangan sembarangan menilai bahwa mereka punya kasta yang lebih rendah dari yang lain. Ini harus diluruskkan. Saya tidak nilai para polisi dan jaksa hebat. Tapi jangan pandang rendah," tambahnya.
Sejumlah pendapat bermunculan menanggapi komposisi pimpinan KPK ke depannya yang kini tengah diseleksi oleh Pansel Capim KPK.
Menurut sejumlah pihak, Pansel tak harus mengakomodir keterwakilan institusi Polri dan Kejaksaan di dalam komposisi calon-calonnya yang akan diajukan ke Presiden dan akan diteruskan ke DPR RI. Pansel diminta hanya bertolak dari penilaian integritas dan kredibilitas para calon dan bukan pertimbangan keterwakilan.
Priyo mengingatkan untuk berhati-hati dengan masukan mengenai pertimbangan keterwakilan institusi karena bisa mengarah pada justifikasi negatif selamanya kepada Polri dan Kejaksaan. Padahal, lanjutnya, kedua institusi tersebut sudah menunjukkan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik.
"Itu semua jangan kemudian menghilangkan niat kita untuk membenahi kejaksaan dan kepolisian lebih baik ke depannya. Menurut saya juga ada ikhtiar luar biasa dari kedua institusi itu sejak pemimpin barunya terpilih, ada ikhtiar pembenahan institusinya. Saya sendiri sering mengadakan pembicaraan yang sempat agak mendalam dengan Jaksa Agung dan Kapolri dan mereka punya niat tinggi untuk membenahi semua sektor," tandasnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.