Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wafid Akui Jalankan Perintah Menpora

Kompas.com - 16/08/2011, 00:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, mengakui adanya peran atasannya, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games.

Wafid mengaku bukan sebagai pengambil keputusan sehingga menyerahkan keputusan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat Muhammad Nazaruddin menawarkan adanya anggaran terkait proyek SEA Games dan proyek Hambalang.

Hal tersebut terungkap dalam persidangan terdakwa lain dalam kasus serupa, Mindo Rosalina Manulang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (15/8/2011). Wafid menjadi saksi untuk Rosa.

"Namun memang di dalam pertemuan itu saya katakan, saya bukan pengambil keputusan, saya punya pimpinan juga. Pak Nazar bilang, dia yang akan kontak Menteri (Andi Mallarangeng)," kata Wafid.

Pembicaraan tersebut berlangsung pada pertemuan pertama Wafid dengan M Nazaruddin yang didampingi Rosa di Restoran Arcadia, Senayan, Jakarta Pusat, pada 2010. Menurut Rosa, pada pertemuan itu, Nazaruddin sudah membicarakan soal proyek Hambalang dan SEA Games kepada Wafid.

"Pak Nazar sudah macam-macam tentang pekerjaan. Mungkin nanti ada anggaran untuk Hambalang dan SEA Games, entah itu SEA Games, wisma atlet, atau apa, (saya) tidak tahu," kata Rosa.

Rosa lantas mengungkapkan jawaban Wafid atas penyampaian Nazaruddin itu. "Ada Bapak (Wafid) ngomong, 'Pokoknya saya jalankan perintah, tergantung atasan-atasan saja. Kalau pimpinan-pimpinan sudah oke, dan sebelah-sebelah sudah oke, asal pimpinan saya sudah tahu,'" kata Rosa.

Waktu itu, lanjut Rosa, pimpinan Wafid mengatakan bahwa semua sudah setuju. "Pimpinan juga bilang semua sudah oke," ujarnya.

Setelah pembicaraan itu, kata Rosa, Wafid tampak terburu-buru untuk pergi karena dipanggil Menpora. Namun, tidak dijelaskan lebih rinci soal anggaran pada proyek SEA Games dan proyek Hambalang yang dibicarakan Nazaruddin kepada Wafid. Saat membicarakan hal itu, keduanya berkenalan sebagai Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) serta anggota DPR.

Wafid mengaku diundang dalam pertemuan dengan Nazaruddin oleh Rosa, yang dikenalnya lebih dulu dari pengusaha Paul Nelwan. Baik Wafid, Rosa, maupun Nazaruddin menjadi tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games.

Wafid tertangkap tangan sesaat setelah diduga menerima fee berupa cek senilai Rp 3,2 miliar dari Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris yang datang didampingi Rosa. Uang tersebut diduga berkaitan dengan pemenangan PT Duta Graha Indah (PT DGI) sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Dalam sebuah pertemuan Wafid dengan Nazaruddin dan Rosa, menurut Wafid, Nazaruddin pernah menyampaikan bahwa PT DGI dan sejumlah BUMN akan mengikuti tender wisma atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com