JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua MPR, Amien Rais, berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia ke gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Senin (15/8/2011) sekitar pukul 21.00-22.00.
Ia tidak sendiri, tetapi diiringi sekitar 50 orang fungsionaris Partai Amanat Nasional, partai yang dibidaninya semasa reformasi.
Lantas kenapa dia malam-malam jalan kaki? "Saya bukan mencari sensasi, karena saya tidak mengundang wartawan. Ini hanya bentuk dukungan anak bangsa kepada Polri, KPK, dan kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin," katanya, sesaat setelah tiba di gedung PP Muhammadiyah dan meneguk segelas air mineral.
Usut punya usut, ternyata aksi jalan kaki ini dilakukannya untuk memenuhi nazar yang pernah diusapkannya beberapa waktu lalu. Ia akan berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah jika Nazaruddin yang saat itu buron di luar negeri, berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke Tanah Air.
Meski kini Nazaruddin sudah ditangkap, Amien mengingatkan bahwa persoalan penegakan hukum tidak selesai sampai di situ. "Ini tahap awal, masih akan ruwet," katanya.
"Kita tidak apriori, tetapi kenyataan kemarin KPK lembek, tidak berani kalau tikusnya besar," lanjut Amien.
Dukungan moral yang diberikannya, ternyata tidak berhenti sampai di situ. Ia kembali bernazar, kalau proses penegakan hukum terhadap diri Nazaruddin bisa transparan, tidak ada intervensi uang maupun kekuasaan, ia berjanji akan berjalan kaki dari Bundaran HI hingga Masjid Al Azhar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.