Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: "Nazaruddin Lagi Apes Saja"

Kompas.com - 09/08/2011, 14:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tertangkapnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin tidak bisa diklaim sebagai keberhasilan pemerintah dan aparat penegak hukum Indonesia. Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, Nazaruddin tertangkap karena sedang bernasib sial.

"Kan, yang menangkap bukan pemerintah, polisi, dan interpol kita, oleh polisi lokal. Lagipula, itu bukan karena kesengajaan, bukan by design. Nazaruddin lagi apes saja," ungkapnya di Gedung DPR, Selasa (9/8/2011).

Menurut politisi PDI-P ini, dari sejumlah keterangan aparat di Kolombia yang dimuat di media massa, penangkapan dilakukan karena informasi palsu di paspornya yang menimbulkan kecurigaan pada polisi lokal di Kolombia. Perwakilan Pemerintah Indonesia di Kolombia pun segera datang dengan tujuan awal memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia yang terlibat persoalan hukum. Setelah itu, barulah diketahui bahwa pria yang tertangkap tersebut mirip dengan buronan Indonesia yang bernama M Nazaruddin.

Menurut Pramono, pemerintah dan aparat penegak hukum harus segera menjalin kerja sama untuk memulangkan Nazaruddin dan memastikan mantan anggota Komisi VII DPR  itu tiba dengan selamat, termasuk seluruh barang bawaannya.

Pramono juga mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memimpin proses hukum bagi Nazaruddin begitu tiba di Tanah Air. Karena, menurut politisi PDI-P ini, KPK-lah yang telah menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka. KPK harus mampu menguak kebenaran dari pernyataan Nazaruddin yang telah melibatkan banyak petinggi Partai Demokrat dan politisi partai lainnya, bahkan pimpinan KPK sendiri.

"Yang paling penting, ini momentum KPK memulihkan kredibilitasnya. Kita harus akui, persoalan Nazaruddin telah membuat citra KPK terganggu. Kenapa momentum ini penting? Untuk memberi jawaban bagi KPK supaya memberi perlakuan sama kepada siapa pun, termasuk mereka yang dekat dengan lingkaran kekuasaan," tandasnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Nasional
    Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Nasional
    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Nasional
    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Nasional
    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Nasional
    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    Nasional
    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Nasional
    Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

    Nasional
    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Nasional
    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Nasional
    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Nasional
    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Nasional
    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com