JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan, Muhammad Nazaruddin terus berpindah-pindah lokasi persembunyian. Hal tersebut menjadi salah satu yang menyulitkan tim membawa Nazaruddin pulang kembali ke Indonesia.
"Dia berpindah-pidah. Jadi, pada saat dia skype (dengan Iwan Piliang), kita sudah temukan tempatnya. Tapi, ternyata orangnya sudah bergerak," kata Sutarman di Polda Metro Jaya, Sabtu (6/8/2011).
Kendala lain, lanjut Sutarman, kemungkinan besar Nazaruddin menggunakan buku paspor asli, namun dengan identitas palsu. Ia mengaku belum tahu nama siapa dan negara mana yang dipakai Nazaruddin dalam paspor. Ketika meminta bantuan pemerintah setempat, lanjut Sutarman, negara tujuan tak dapat membuktikan keaslian paspor yang dipakai Nazaruddin.
"Itu menjadi kewajiban negara yang mengeluarkan identitas palsu itu. Jadi, walaupun dia menggunakan nama orang lain, masuk ke negara itu dianggap legal. Itu menambah kesulitan," kata dia.
Sutarman menambahkan, pihaknya sudah menempatkan anggota di beberapa negara.
"Kita juga sedang melacak dan mencari negara yang mengeluarkan identitas palsu (Nazaruddin)," ujarnya.
Seperti diberitakan, Nazaruddin tak lagi tampil di media pasca kemunculannya melalui skype. Posisi Nazaruddin ketika wawancara itu disebut-sebut berada di Argentina.
Sebelumnya, tersangka kasus Wisma Atlet Sea Games itu disebut berada di Vietnam dan Singapura. Tanpa menyebut jumlah, Polri menyebut pencarian Nazaruddin dengan uang negara itu memakan biaya besar. Jumlah itu akan terus membengkak jika Nazaruddin terus berpindah-pindah negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.