Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Pitaloka: Mana Kehadiran Negara?

Kompas.com - 05/08/2011, 06:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Komisi IX DPR, Kamis (4/8), menyerahkan surat rekomendasi bebas biaya perawatan bagi Shafa Azalia dan Azka, dua anak pengidap sindrom Guillain-Barre atau GBS, kepada Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Prof Akmal Thaher.

Surat itu diserahkan oleh Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning dan anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka. ”Untuk tunggakan biaya perawatan Shafa di RS St Carolus yang masih Rp 300 juta, saya akan mengupayakan agar dapat dibayar oleh dana Jamkesmas,” kata Rieke.

Rieke menyayangkan pernyataan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih bahwa penyakit katastrofik yang membutuhkan biaya mahal, seperti GBS, mungkin tak akan ter-cover negara sehingga pemerintah meminta partisipasi masyarakat (Kompas, 3/8).

Shafa selama hampir 10 bulan di RS St Carolus menghabiskan Rp 600 juta. Adapun Azka di RS Azra, Bogor, menyedot dana Rp 107 juta hanya dalam 10 hari.

Rieke tidak setuju jika masyarakat terus diminta berpartisipasi menyumbang, seperti kasus Bilqis dan lain-lain. ”Apakah Saudara menjamin, setiap ada kasus seperti ini ada yang bisa menanggung semua biaya? Lihat saja apa yang terjadi pada almarhum Franky Sahilatua. Pelawak Pepeng harus jadi miskin dulu baru dibantu negara. Menunggu sumbangan, lalu di mana kehadiran negara?” kata Rieke.

Direktur Medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Czeresna Heriawan menyatakan, seberapa banyak biaya perawatan Shafa dan Azka ditanggung RSCM bergantung kepada dana Jamkesmas. ”RSCM harus adil untuk semua pasien,” kata dia.

Semalam Zulkarnain, ayah Shafa, mengabarkan, hari Minggu (7/8) akan diluncurkan Gerakan Seribu Rupiah untuk Azka dan Shafa di Kayumanis, Jakarta Timur. (IJ)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com