Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Dituding Langgar Kode Etik

Kompas.com - 02/08/2011, 21:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua DPR RI Marzuki Alie menuding wartawan melanggar kode etik terkait pemuatan pernyataannya tentang pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi dan pemberian maaf terhadap koruptor. Menurut Marzuki, wartawan hanya memuat pernyataannya sepotong-sepotong sehingga terkesan dia menyatakan keinginannya membubarkan KPK. Padahal, kata Marzuki, tidak ada kalimat soal pembubaran KPK yang dia nyatakan.

"Sudah diklarifikasi, kalimat itu tidak ada," ujar Marzuki, usai buka puasa bersama di Komisi Yudisial, Selasa (2/8/2011).

Marzuki mengatakan, soal pernyataannya tentang pemberian maaf kepada koruptor juga dipotong oleh wartawan dalam pemuatan beritanya. Ini membuat pernyataan dia menjadi tidak lengkap dan terkesan dia setuju pemberian maaf terhadap koruptor tanpa catatan lainnya.

"Jangan bicara sepotong, harus lengkap. Kalau bicara sepotong memang salah besar. Tapi kalau kita bicara lengkap, ada aturannya, ada prosedurnya, ada tataran-tatarannya sehingga korupsi tidak terjadi lagi. Saya bilang ke teman wartawan yang meliput saya ketika itu jangan ditanyangkan sepotong. Wartawan sudah melanggar kode etik jurnalistik. Dari satu sampai tiga diliput lengkap, tidak boleh dipotong, tetapi nyatanya dipotong. Itu yang saya sebut melanggar kode etik jurnalistik," papar  Marzuki.

Menanggapi komentar soal pernyataan tentang pembubaran KPK karena banyak kader Partai Demokrat kini menjadi tersangka sehingga partai penguasa itu tersandera, Marzuki mengatakan sama sekali tak ada urusan dengan apa yang dia katakan sebelumnya. "Tidak ada urusan dengan kader Demokrat, tidak ada urusan dengan anggota DPR tersandera, tidak ada sama sekali. Urusannya dengan Marzuki Alie," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    Nasional
    Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com