Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Nikmati Tontonan Wayang Orang

Kompas.com - 30/07/2011, 01:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak antusias menyaksikan pentas wayang orang bertajuk "Banjaran Gatotkaca" yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (29/7/2011) malam.

Pentas "Banjaran Gatotkaca" yang pernah dipentaskan di Gedung Opera Sydney, Australia, pada Desember 2010 bercerita mengenai tiga babakan penting dalam kehidupan Gatotkaca, sekitar kelahirannya yang menimbulkan kesedihan karena tali pusarnya sulit dipotong, sekitar percintaannya dengan anak Arjuna, Pergiwo, dan saat gugurnya ia dalam Perang Besar Bharatayuda. "Presiden sangat menikmatinya," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik kepada para wartawan seusai pementasan. Jero turut ambil bagian dalam pementasan tersebut dengan memainkan karakter Batara Guru.

Turut hadir pada pementasan tersebut, Ibu Ani Yudhoyono; Wakil Presiden Boediono; Ibu Herawati Boediono; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi; Menteri Pendidikan Nasional M Nuh; Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo; para duta besar negara sahabat, dan lainnya.

Jero mengatakan, sejak kecil, baik Presiden, Wapres, dan juga dirinya, telah "kenyang" menonton pementasan wayang. "Kami telah mendapati filsafat wayang. Tak ada yang instan dalam hidup ini. Semuanya harus melalui tahapan-tahapannya. Seperti Gatotkaca. Sebelum menjadi panglima perang, dia harus berlatih. Dari bayi sudah dicemplungkan ke kawah candradimuka," katanya.

Seusai pementasan, Presiden, Ibu Ani, Boediono, dan Ibu Herawati langsung bersalaman dengan para pemain. Beberapa pemain yang tampil pada malam tersebut, antara lain, Menteri Urusan Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan, Ali Marsudi (Arjuna), Teguh Kenthus Ampiranto (Adipati Karna), Nanang Riswandi (Gatotkaca), serta sejumlah selebriti, seperti Aylawati Sarwono (Pergiwo) dan Tuti Roosdiono (Arimbi).

Ibu Ani dan Ibu Herawati juga memberikan karangan bunga kepada dua perwakilan pemain. Seusai pemberian karangan bunga, Presiden, Ibu Ani, Wapres, dan Ibu Herawati sempat berfoto bersama para pemain. Pementasan wayang yang disutradarai oleh D Supono ini berlangsung selama sekitar dua jam.

Pesan untuk pemimpin

Pada pementasan tersebut, Jero melakukan improvisasi dengan memberikan nasihat ketika menikahkan Gatotkaca dengan Pergiwo. "Pemimpin jangan takut dikritik karena selalu ada orang yang mengkritik dari pagi sampai pagi," katanya.

Seusai pementasan, Jero memang mengaku melakukan improvisasi terkait adegan tersebut. Namun, Jero mengatakan bahwa pesan tersebut berlaku untuk semua pemimpin.

Ketua Panitia, Sudi Silalahi mengatakan, pementasan ini merupakan bagian dari Peringatan Hari Jadi ke-66 RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2011. Acara ini juga bagian dari upaya pemerintah untuk melestarikan budaya Indonesia. "Ini harus tetap kita pelihara dan lestarikan karena mengandung banyak pelajaran moral, etika, semangat kepahlawanan, dan lainnya," kata Sudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com