JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas optimistis dengan kinerja Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelesaikan berbagai masalah yang membelit internal KPK. Ia meyakini, Ketua KPK Busyro Muqoddas yang menjadi salah satu anggota komite tersebut, mempunyai kredibilitas yang baik untuk memberantas kasus korupsi.
"Optimis lah, kinerja Pak Busyro kan bagus. Jadi mestinya itu (kasus korupsi) terungkap semua oleh Komite Etik KPK," ujar Taufik, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/7/2011).
Komite Etik dibentuk KPK untuk membuktikan kebenaran tudingan mantan bendahara umum Partai Demokrat, M Nazaruddin terhadap sejumlah unsur pimpinan KPK. Nazaruddin menuding dua orang Wakil Ketua KPK, yakni Chandra M Hamzah dan M Jasin, merekayasa kasusnya. Selain Busyro, anggota unsur pimpinan dalam komite tersebut adalah Bibit Samad Rianto, dan Haryono Umar, serta dua penasihat KPK, Abdullah Hehamahua dan Said Zainal Abidin.
"Lagipula Pak Busyro belum lama juga memimpin KPK, jadi saya rasa Beliau belum kotor," tambah Taufik.
Selain berasal dari unsur KPK, anggota Komite Etik yang diketuai oleh Abdullah Hehamahua, ada juga yang berasal dari luar KPK, diantaranya adalah Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia (UI) Prof Marjono Reksodiputro dan mantan unsur pimpinan KPK, Sjahruddin Rasul.
Pekan lalu, dari tempat persembunyiannya, Nazaruddin menuding sejumlah pejabat KPK menerima uang dan merekayasa kasusnya. Mereka yang dituding adalah Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Wakil Ketua KPK M Jasin, dan Deputi Penindakan Ade Rahardja. Belakangan, nama Juru Bicara KPK Johan Budi juga turut disebut. Johan disebut menemani Ade saat bertemu anggota komisi VII DPR tersebut pada tahun 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.