Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Itu Mengalir ke Banyak Orang

Kompas.com - 14/07/2011, 05:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dana pelicin untuk proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang diduga mengalir ke sejumlah orang.

Selain ke anggota DPR, Muhammad Nazaruddin, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, serta Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, dana juga mengalir ke banyak orang yang lain.

Hal itu disampaikan dalam surat dakwaan kepada Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) Mohammad El Idris pada sidang perdana kasus suap proyek ini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (13/7/2011). Dana itu diduga diberikan PT DGI untuk memuluskan pemenangan tender proyek senilai Rp 191 miliar.

Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Salim, jatah uang itu disepakati dalam negosiasi antara El Idris, Direktur PT DGI Dudung Purwadi, Mindo Rosalina Manulang, dan Muhammad Nazaruddin.

"Dari hasil kesepakatan, antara terdakwa, Dudung, Mindo, dan Nazaruddin, disepakati pemberian uang sebagai berikut, untuk Nazaruddin 13 persen, Gubernur Sumsel 2,5 persen, Komite Pembangunan Wisma Atlet 2,5 persen, untuk panitia pengadaan 0,5 persen, dan Sesmenpora 2 persen," kata Agus saat membacakan dakwaan.

Agus menyebutkan, dalam penjatahan uang kepada Nazaruddin sempat terjadi tawar-menawar. Politikus Partai Demokrat itu keberatan dengan tawaran terdakwa yang hanya sebesar 12 persen. Nazaruddin, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, meminta 15 persen dari nilai kontrak.

Selengkapnya artikel ini dapat disimak di http://cetak.kompas.com/read/2011/07/14/04530290/uang.itu.mengalir.ke.banyak.orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

    Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

    Nasional
    Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Nasional
    Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Nasional
    Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

    Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

    Nasional
    Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

    Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

    Nasional
    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    Nasional
    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Nasional
    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Nasional
    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    Nasional
    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com