Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

109 Transaksi Mencurigakan Terkait Nazaruddin

Kompas.com - 09/07/2011, 13:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan  menemukan ada 109 transaksi keuangan mencurigakan yang berkaitan dengan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pada proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011.

Sebanyak 109 transaksi keuangan mencurigakan ini melibatkan individu maupun perusahaan tertentu. "Laporan ini disampaikan oleh 13 reporting parties atau penyedia jasa keuangan," kata Ketua Kelompok Regulasi Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Fithriadi Muslim pada diskusi bertajuk "Kepak si Burung Nazar" di Jakarta, Sabtu (9/7/2011).

Fithriadi mengatakan, hasil analisis ini telah disampaikan ke pihak penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dikatakannya, PPATK terus menelusuri aliran dana mencurigakan terkait politisi Partai Demokrat tersebut. PPATK juga tengah melakukan kerja sama dengan negara-negara yang diduga disinggahi Nazaruddin.

Menurut Fithriadi, upaya pengejaran terhadap Nazaruddin memang harus diimbangi dengan upaya pemutusan mata rantai berupa aliran dana. "Kami menyebut uang sebagai blood of the crime. Kalau aliran uang tersebut ditutup, kemampuan yang bersangkutan untuk berpindah-pidah berkurang," kata Fithriadi.

Seperti diwartakan, Nazaruddin diduga terlibat dalam proyek tender pemerintah yang berlangsung tidak transparan.

Selain proyek wisma atlet, Nazaruddin diduga berada di balik proyek revitalisasi sarana kependidikan di Kementerian Pendidikan Nasional pada 2007 dengan nilai Rp 142 miliar, proyek pembangkit listrik tenaga surya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2008 senilai Rp 8,9 miliar, proyek pengadaan alat bantu belajar pendidikan dokter di Kementerian Kesehatan pada 2010 senilai Rp 417 miliar.

Mantan bendaraha umum Partai Demokrat itu ini juga diduga berada di balik proyek pengadaan alat bantu belajar-mengajar pendidikan dokter/dokter spesialis di Kementerian Kesehatan pada 2009 senilai Rp 492 miliar, proyek pengadaan kesehatan dan laboratorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga pada 2010 senilai Rp 28 miliar, serta proyek pengadaan laboratorium Universitas Negeri Malang pada 2009 senilai Rp 4,9 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    Nasional
    Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Nasional
    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Nasional
    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Nasional
    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasional
    Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

    Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com