JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Jafar Hafsah mengatakan, informasi yang berbau tudingan dari politisinya, M Nazaruddin, terhadap sejumlah petinggi Demokrat lainnya tak perlu dikonfirmasi secara langsung oleh Partai Demokrat. Menurut Jafar, Demokrat juga tidak memiliki komunikasi lagi dengan Nazaruddin sejak ditetapkan sebagai tersangka.
"Enggak perlulah. Enggak bisa juga kami hubungi dia," katanya di Gedung DPR, Selasa (5/7/2011).
Menurut dia, komunikasi Fraksi Demokrat dengan Nazaruddin sudah tidak ada lagi. Sebelumnya, Jafar mengatakan, komunikasi fraksi hanya terjalin melalui anggota Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana, yang juga sempat ikut menemui Nazaruddin di Singapura. Dengan demikian, menurut Jafar, usaha partai sudah mentok untuk memulangkan Nazaruddin. Pasalnya, tidak ada lagi komunikasi partai dengan mantan bendahara umum partai tersebut.
"Sekarang tidak ada lagi. Kalau dulu melalui Sutan. Kalau ada dari BBM (BlackBerry Messanger), ya enggak mungkin," tambahnya.
Jafar mengatakan, fraksi sampai saat ini mengharapkan keseriusan aparat penegak hukum untuk membawa Nazaruddin pulang ke Indonesia sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami harap mereka bisa jalankan fungsi sesuai dengan kewenangannya," katanya.
Dalam pesan BBM-nya kepada sejumlah wartawan, Nazaruddin mengungkapkan bahwa uang yang diduga suap proyek wisma atlet juga mengucur ke sejumlah elite Demokrat. Nama yang sempat disebutnya adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga politisi Demokrat Andi Alfian Mallarangeng, dan anggota Komisi X asal Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.