Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mulai Keluhkan Asap Vulkanis

Kompas.com - 03/07/2011, 12:25 WIB

MANADO, KOMPAS.com — Warga yang tinggal di kaki Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, mulai mengeluhkan dampak asap vulkanis dari letusan gunung yang meletus pada Minggu (3/7/2011) tersebut.

"Langit di desa kami sudah gelap dengan asap letusan Gunung Soputan. Ini bisa membahayakan kesehatan kami," kata Teddy R, salah satu warga Desa Esandom, Kecamatan Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Namun, warga belum mengambil sikap untuk mengungsi karena memang belum sepenuhnya membahayakan mereka secara langsung. Bahkan, pihaknya masih akan menunggu saran dan imbauan langsung dari pemerintah daerah, apakah tetap bertahan atau mengungsi.

Sementara itu, warga yang melakukan perjalanan menggunakan angkutan umum dan pribadi di daerah itu juga mengeluhkan adanya awan vulkanis. "Memang kondisinya bisa saja berbahaya, dan selama ini kami selalu berhati-hati selama perjalanan," kata Rudi, salah satu warga Langowan, Kabupaten Minahasa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara Hoyke Makarawung telah meminta kepada warga di kaki Gunung Soputan untuk tidak melakukan kegiatan dalam radius enam kilometer dari gunung api tersebut.

Gunung api dengan ketinggian 1.784 meter (5.853 kaki) di atas permukaan laut itu sempat mengalami erupsi pada hari Minggu sekitar pukul 06.00 Wita. Warga merasakan getaran beberapa kali.

Sebelumnya, data yang diterima BPBD dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Soputan telah terekam sejak tanggal 2 Juli 2011. Sekitar pukul 18.00 Wita telah terjadi 276 kali gempa guguran dari pusat kawah utama Soputan, kemudian disusul gempa tremor yang terekam pada pukul 07.00 Wita dengan amplitudo 0,5-30 mm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com