Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arahkan Panji Gumilang ke Kasus NII

Kompas.com - 29/06/2011, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bareskrim Polri didesak mengembangkan pemeriksaan terhadap Panji Gumilang ke dugaan keterlibatan dalam jaringan Negara Islam Indonesia, bukan hanya terkait dugaan pemalsuan dokumen kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia.

"Penyidik mestinya kembangkan pemeriksaan ke makar," kata Imam Supriyanto, yang melaporkan Panji, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (29/6/2011). Imam dimintai tanggapan mengenai pemeriksaan Panji kemarin yang hanya seputar kasus pemalsuan.

Imam adalah orang yang melaporkan Panji setelah namanya dicoret dalam struktur pengurus Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Imam dan Panji adalah pendiri YPI.

Imam mengatakan, dirinya sudah menjelaskan berbagai hal mengenai posisi Panji sebagai pemimpin Negara Islam Indonesia (NII) saat diperiksa penyidik. Selain itu, ia juga sudah memberikan berbagai barang bukti keterlibatan Panji dalam NII.

"Saya sudah sama-sama dengan dia (Panji) di NII sejak tahun 1988. Perjalanan saya dengan Panji sudah saya ceritakan ke penyidik," kata pria yang mengaku mantan Menteri Peningkatan Produksi NII itu. "Saya sudah berikan dokumen-dokumen, pidato pertanggungjawaban Panji di hadapan majelis syuro, catatan hasil sidang dewan syuro tentang pengangkatan imam, kabinet, anggota legislatif, dan lain-lain," tutur Imam.

Selain itu, tambah dia, terungkapnya jaringan NII wilayah Jawa Tengah memperlihatkan NII masih aktif serta memperkuat keterlibatan Panji. Pasalnya, kata dia, penyidik memiliki bukti tanda terima dari Gubernur NII Jateng ke Menteri Keuangan NII sebelum diterima Panji.

Ketika dimintai tanggapan pengakuan Panji yang tak mengerti soal NII, Imam menjawab, "Maling mana mau ngaku."

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, belum ada agenda pemeriksaan lanjutan terhadap Panji. "Masih menunggu jadwal dari penyidik," kata dia.

Ali Tanjung, pengacara Panji, mengatakan, pihaknya siap memenuhi jika ada pemeriksaan lanjutan. "Sebagai warga negara yang baik, kami siap kalau dipanggil kembali," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com