Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Gatot Subroto Macet Total

Kompas.com - 20/06/2011, 15:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran puluhan ribu aparat desa se-Indonesia di depan gedung DPR memacetkan lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Senin (20/6/2011) siang. Massa yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara) tiba di depan kantor DPR untuk melakukan unjuk rasa menuntut pengesahan RUU Pembangunan Desa (RUU Desa).

Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, khususnya dari arah Semanggi menuju ke Slipi, hampir tak bergerak. Polisi terpaksa mengalihkan kendaraan dari arah Semanggi untuk beralih melalui Jalan Pemuda-TVRI. Hanya sepeda motor yang saat ini diizinkan melintasi ruas jalan tersebut.

Sementara akses dari arah Blok M-Senayan menuju ke Jalan Gatot Subroto melalui Jalan Pemuda juga ditutup untuk sementara waktu.

Brigadir Sunoto, salah seorang aparat kepolisian yang mengatur lalu lintas di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Pemuda, menyatakan kepada Kompas.com, kemacetan dimulai sejak jam 12, sejak arak-arakan pengunjuk rasa memasuki wilayah tersebut. "Jumlahnya sangat banyak. Apalagi masih banyak yang menyusul dengan bus-bus," terangnya.

Kemacetan memang sudah terlihat sejak arak-arakan para aparat desa itu meninggalkan kantor Kementerian Dalam Negeri sekitar pukul 11.00 WIB menuju Gedung DPR Senayan. Besarnya jumlah anggota Parade Nusantara yang datang ke Jakarta mengakibatkan ruas-ruas jalan utama Ibu Kota yang dilalui, seperti Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, hingga Jalan Gatot Subroto mengalami kemacetan.

Kemacetan bertambah parah karena polisi kesulitan mengatur lalu lintas akibat terpisah-pisahnya kelompok tersebut sejak memasuki Jalan Thamrin.

"Kami tidak mengira jaraknya ternyata lumayan jauh," kata H Sanusi, aparat desa asal Pandeglang, Banten, yang bersama kelompoknya beristirahat di Jalan Thamrin, depan Hotel Sari Pan Pacific.

Hingga pukul 14.15, kemacetan yang ditimbulkan tampaknya belum akan terurai dalam waktu dekat.

"Ini sulit selesai dalam dua jam," lanjut Sunoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com