Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Etika itu Alif dan Siami

Kompas.com - 17/06/2011, 15:49 WIB

Oleh Jafar M. Sidik   Aduhai, alangkah elok dan terpujinya perilakumu Alifah.  Kau masihlah bocah, tapi di usiamu yang belia kau mampu mengajari bangsamu nilai yang teramat mulia, kejujuran.

Ketahuilah Alif, kejujurun adalah mata pelajaran hidup terpenting. Dan kau memahaminya begitu dalam.

Mendiang Mohammad Hatta, Baharuddin Lopa dan para tokoh mulia bangsa ini yang setia mengajari moral pada bangsanya, pasti bangga melihat bangsanya mampu melahirkan anak-anak bermoral luhur sepertimu Alif.

Mereka juga pasti bangga memiliki anak-anak bangsa yang walau hidup tak berkecukupan namun tetap mengajari anak-anaknya dengan kejujuran, seperti ibumu, Siami.

Semua agama, semua keyakinan, semua nabi, semua orang suci, semua orang bijak, semua penganjur kebaikan dan pencerah kehidupan segala zaman, menyeru keras-keras manusia untuk meninggikan kejujuran.

Kejujuran membedakan masyarakat satu dari lainnya, bahkan menjadi pondasi bangsa-bangsa besar yang kemudian mampu menaruh dunia dalam genggamannya. Jepang, salah satunya.

Jepang tahu pasti kejujuran adalah inti suskes sebuah bangsa.

T.R Reid dengan cantik melukiskan bagaimana orang Jepang menanamkan moral dan etika kepada generasinya, dalam "Confucius Lives Next Door".

Orang Jepang akan gelisah dicap negatif oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka akan malu berbuat salah.

Dan mereka begitu menghargai hak orang lain. Apapun milik orang lain tercecer jauh dari pemiliknya, pantang bagi orang Jepang untuk mengambilnya. Mereka tahu hak dan batas karena sejak dini telah dikenalkan kepada itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com