Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahmi: KPK Tak Berminat Laporan Saya

Kompas.com - 16/06/2011, 20:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Golkar, Fahmi Idris, aktif membeberkan informasi-informasi terbaru terkait pelarian tersangka dugaan suap cek pelawat Nunun Nurbaeti. Ketika dikonfirmasi apakah informasi tersebut telah disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah mencari Nunun, mantan Menteri Perindustrian itu menjawab, lembaga antikorupsi itu tak tertarik pada apa yang disampaikannya.

"KPK tidak berminat pada informasi saya. Lha kalau dia (KPK) berminat, paling kurang saya ditelepon. Kalau berminat. Sebab begini, kalau dia berminat kejar informasi saya, itu kan pekerjaan berat harus dia lakukan. Yang saya serahkan ini kan harus dilakukan langkah, paling kurang harus pergi ke hotel yang saya sebutkan, alamatnya, dan saya sampaikan. Kan berat itu," ujar Fahmi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (16/6/2011).

Menurut Fahmi, seharusnya KPK tahu apa yang perlu dilakukan untuk menangkap Nunun. Namun, hal itu tak dilakukan KPK, setidaknya dengan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber lain seperti dirinya.

"Dia (KPK) tahu apa yang harus dilakukan, tapi tidak dilakukan. Masa ngajarin itik berenang. Tahu enggak pepatah itu. Itik sudah pandai berenang, kenapa you ajarin berenang lagi," katanya.

Fahmi juga pesimistis bahwa dengan melakukan red notice bekerja sama dengan Interpol dapat membantu menemukan istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu, yang kini menjadi buronan internasional.

"Menurut saya, enggak juga (red notice dan buronan internasional tak cukup membantu temukan Nunun). Tergantung dari kita, Pemerintah Indonesia-lah. Aparat penegak hukumnya mau melakukan atau tidak (serius mencari Nunun)," tambah Fahmi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Fahmi juga pernah membeberkan informasi bahwa Nunun tengah berada di Thailand pada Februari 2011. Fahmi bahkan pada 4 Februari lalu pernah mendatangi KPK dan bertemu dengan sejumlah pimpinan untuk melaporkan informasi seputar Nunun. Namun, informasi itu hingga kini belum diproses oleh KPK karena dianggap pelaporannya kurang detail. Apalagi, diketahui bahwa informasi itu didapat Fahmi dari teman-teman Nunun Nurbaeti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

    Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

    Nasional
    Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

    Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

    Nasional
    Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

    Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

    Nasional
    Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

    Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

    Nasional
    Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

    Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

    Nasional
    Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

    Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

    Nasional
    Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

    Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

    Nasional
    2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

    2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

    Nasional
    TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

    TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

    Nasional
    Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

    Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

    Nasional
    TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

    TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

    Nasional
    Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

    Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

    Nasional
    Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

    Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

    Nasional
    Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

    Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com