Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis, KPK Kembali Panggil Nazaruddin

Kompas.com - 14/06/2011, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadwalkan untuk memeriksa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis (16/6/2011). Juru Bicara KPK Johan Budi, Selasa (14/6/2011) mengatakan, Nazaruddin akan diperiksa sebagai saksi. Kasus ini melibatkan mantan Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, Mindo Rosalina Manulang (Direktur Pemasaran PT Anak Negeri), dan Manajer PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. PT DGI adalah rekanan dalam proyek pembangunan tersebut.

"Sudah dilayangkan surat pemanggilan kedua terhadap Nazaruddin kemarin (13/6/2011) di rumahnya terkait kasus Sesmenpora," katanya di Jakarta.

KPK melayangkan surat pemanggilan kedua terhadap Nazaruddin di tiga tempat yakni di rumah Nazaruddin di kawasan Pejaten Jakarta Selatan, di kantornya melalui Sekretariat Jenderal DPR, dan kepada Fraksi Partai Demokrat. "Hari ini dikirim ke DPR, fraksi dan Kesekjenan di DPR," ucapnya.

Johan belum mendapatkan informasi apakah surat pemanggilan yang kedua terhadap Nazar yang disampaikan ke tiga tempat itu ditolak atau diterima. Pada pemeriksaan pertama terhadap Nazar yang dijadwalkan pada Senin (13/6/2011) kemarin, anggota Komisi VII DPR itu mangkir. Nazaruddin tidak memberitahukan alasan ketidakhadirannya kepada KPK.

"Sampai saat ini belum ada informasi yang bersangkutan mengenai posisinya," kata Johan.

Kendati demikian, KPK, lanjut Johan, tetap melakukan pemanggilan sesuai prosedur hukum dengan mengirimkan surat pemanggilan kedua tersebut ke alamat yang sesuai dengan domisili Nazaruddin.

"Diketahui RT dan kelurahan setempat," tambah Johan.

Nazaruddin saat ini diduga tengah berada di Singapura untuk menjalani pengobatan. Ia ditemani istrinya, Neneng Sri Wahyuni yang juga dijadwalkan untuk diperiksa KPK pada Jumat pekan lalu. Neneng akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan pembangkit listrik tenaga surya di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2008. Namun, Neneng juga mangkir tanpa alasan.

Johan menambahkan, pihaknya akan menunggu itikad baik Nazaruddin untuk hadir pada pemanggilan kedua. Jika tidak, pada pemanggilan ketiga, lanjut Johan, KPK dapat melakukannya secara paksa. Namun Johan menegaskan, upaya pemanggilan paksa terhadan Nazaruddin masih jauh. Nama Nazaruddin disebut-sebut terlibat dalam dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games setelah Kamaruddin Simanjuntak, mantan kuasa hukum Rosa mengungkapkan bahwa politikus Partai Demokrat itu adalah atasan Rosa di PT Anak Negeri. Menurut cerita Rosa kepada Kamaruddin, Rosa hanya diperintah Nazaruddin selaku atasannya untuk mengantarkan El Idris menemui Wafid membawa cek senilai Rp 3,2 miliar. Namun keterangan tersebut kemudian dicabut Rosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Nasional
    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    Nasional
    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Nasional
    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Nasional
    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Nasional
    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Nasional
    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com