Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Maju? Selesaikan Dulu Kasus Tama!

Kompas.com - 12/06/2011, 22:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Polri tengah mencari pengganti Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Ito Sumardi. Saat ini nama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman disebut-sebut menjadi salah kandidat kuat pengganti Ito.

Menanggapi hal itu, The Indonesian Human Rights Monitor atau Imparsial menilai, Sutarman perlu menunjukkan dulu komitmen dan janjinya yang belum ditepati, yaitu penyelesaian kasus penganiayaan terhadap peneliti Indonesia Corruption Watch, Tama S Langkun.

"Imparsial menggugat komitmen Sutarman terhadap perlindungan pembela HAM selaku calon Kabareskrim mengingat Sutarman gagal dalam menuntaskan kasus kekerasan terhadap pembela HAM, Tama S Langkun. Dalam menuntaskan kasus pembela HAM saja beliau gagal, bagaimana menuntaskan kasus-kasus besar lainnya," ujar Direktur Program Imparsial, Al Araf, di kantor Imparsial, Minggu (12/6/2011).

Ia menegaskan bahwa dalam internal Polri perlu mempertimbangkan Sutarman yang tidak menunjukkan kemajuan dalam menyelesaikan kasus yang telah terjadi sejak 2010 lalu. "Kami meminta agar internal Polri mempertimbangkan keraguan kami kepada Sutarman yang menjadi salah satu calon Kabareskrim terkait dengan perlindungan pembela HAM," tukasnya.

Seperti diberitakan, aktivis ICW Tama S Langkun pernah menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Kamis (8/7/2010) dini hari. Tama merupakan investigator ICW yang menyelidiki kasus dugaan rekening mencurigakan milik perwira Polri.

Setelah kasus itu bergulir hingga tahun 2011, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman pernah berjanji akan mengungkap kasus penganiayaan terhadap aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) Tama Satria Langkun dan pelemparan bom molotov di kantor majalah Tempo akibat pemberitaan seputar rekening gendut polisi. Namun, hingga saat ini kasus itu masih terombang-ambing tanpa penyelesaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com