Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Nazaruddin Dianggap sebagai Ujian

Kompas.com - 12/06/2011, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilih atau konstituen Partai Demokrat justru memberikan dukungan kepada partai untuk lebih tabah menghadapi persoalan terkait mantan Bendahara Umumnya, M Nazaruddin. Tak ada yang mengecam Demokrat kurang tegas pada Nazaruddin.

"Sampai sejauh ini kita belum mendapatkan itu (desakan untuk tegas). Banyak pemilih malah mendoakan kita agar dapat melampaui, ini bagian sebuah ujian cobaan, ini dalam rangka untuk naik kelas, mudah-mudahan," kata Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa kepada wartawan, Minggu (12/6/2011).

Dukungan itu wajar, lanjutnya, karena partai sendiri masih terus berupaya maksimal agar Anggota Komisi VII DPR RI itu bisa segera pulang dan memenuhi proses hukum yang sudah ditetapkan. Salah satunya, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kita tetap sebagai partai berupaya semaksimal mungkin agar memenuhi panggilan KPK. Ini ranahnya penegak hukum. Terhadap upaya-upaya korupsi, partai berupaya mendorong," tandasnya.

Minggu siang, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya terhadap 1.200 responden pada tanggal 1-7 Juni lalu. Hasil survei menunjukkan rakyat menilai Partai Demokrat tak tegas Nazaruddin terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus suap Sesmenpora.

Survei menyebutkan 41,2 persen responden mengatakan Demokrat kurang tegas. Pendiri LSI Lingkaran mengatakan publik justru disuguhkan keretakan internal secara telanjang dan bukannya upaya untuk menyelesaikan kasus ini.

Wibawa Demokrat, termasuk Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono, dipertanyakan. Apalagi,tak dapat memanggil pulang Nazaruddin untuk memenuhi panggilan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com