Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin dan Neneng Belum Kembali

Kompas.com - 10/06/2011, 13:44 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Imigrasi Muhammad Indra mengatakan, sampai saat ini Muhammad Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni, belum kembali ke Indonesia. Direktorat Jenderal Imigrasi RI hingga kini belum memiliki data perlintasan keduanya kembali ke Tanah Air.

"Baik Nazaruddin maupun istrinya belum kembali sampai sekarang. KPK sudah minta dicekal istrinya tanggal 31 Mei 2011. Mereka berangkat pada 23 Mei dengan Garuda Airways," ujar Indra di ruangannya, gedung Dirjen Imigrasi RI, Jakarta Selatan, Jumat (10/06/2011).

Hal ini disampaikan Indra mengingat sampai saat ini Nazaruddin dan Neneng belum hadir dalam pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal KPK menjadwalkan pemanggilan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu hari ini, terkait penyelidikan pengadaan dan revitalisasi sarana dan prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007.

Sementara itu, Neneng dipanggil sebagai saksi untuk kasus pengadaan listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Nazaruddin baru dicekal oleh KPK pada 24 Mei 2011, satu hari setelah keberangkatannya ke Singapura. Ia pergi dengan alasan mengalami sakit kelainan jantung sehingga membutuhkan perawatan di Negeri Singa itu. Ia berjanji akan pulang setelah selesai berobat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

    Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

    Nasional
    Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban 'Bullying' karena Harun Masiku

    Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban "Bullying" karena Harun Masiku

    Nasional
    Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

    Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

    Nasional
    Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: 'Monggo' Saja...

    Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: "Monggo" Saja...

    Nasional
    OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

    OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

    Nasional
    KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

    KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

    Nasional
    Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

    Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

    Nasional
    Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

    Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

    Nasional
    Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

    Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

    Nasional
    Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

    Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

    Nasional
    Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

    Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

    Nasional
    Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

    Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

    Nasional
    Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

    Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

    Nasional
    Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

    Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

    Nasional
    Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

    Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com