Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajaran Kepatuhan Bikin Hubungan Timpang

Kompas.com - 09/06/2011, 10:35 WIB

KOMPAS.com - Ajaran kepatuhan, bahwa istri harus taat suami, sudah tak lagi relevan, kata Neng Dara Affiah, Komisioner Komnas Perempuan dan Ketua Pucuk Pimpinan Fatayat (organisasi perempuan) Nahdlatul Ulama (NU).

Neng Dara memaparkan kecenderungan kuat perempuan masa kini adalah perempuan yang mandiri dan otonom. Mengajarkan pada perempuan modern tentang kepatuhan 'hanya' kepada suami justru akan counter produktif. Ajaran kepatuhan ini membuat perempuan yang belum nikah bisa jadi tidak akan menikah. Sementara bagi perempuan yang sudah menikah, mereka akan merasa terbelenggu.

"Paling baik menurut saya adalah menyebarkan kesetaraan antara suami dan istri dengan tetap komitmen pada kesetiaan dan janji dalam perkawinan," jelasnya kepada Kompas Female.

Lebih lanjut, Neng Dara menjelaskan ajaran kepatuhan (terhadap suami) justru mengokohkan hubungan yang timpang atau tidak setara antara suami dan istri. Salah satu penyebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah karena hubungan yang timpang ini, lanjut Neng Dara sekaligus menegaskan hubungan yang adil dan setara dalam rumah tangga takkan bisa terwujud jika dibangun atas hubungan yang timpang ini.

"Perlu diketahui bahwa banyak istri yang patuh terhadap suaminya, tetapi tetap saja si istri tersebut dipoligami. Demikian pula kepatuhan istri terhadap suami tidak menjamin ia bebas dari KDRT. Justru terjadinya KDRT dan poligami yang merupakan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan tersebut berawa dari hubungan yang timpang. Hubungan timpang yang menempatkan suami pada hirarki di atas dan si istri pada hirarki dibawah. Karena si istri pada hirarki di bawah inilah kepatuhan terus menerus diajarkan," tutur Neng Dara.

Komitmen dan kesetiaan pada perkawinan dengan menjamin untuk bebas dari kekerasan dalam rumah tangga perlu terus menerus dikembangkan saat ini. Komitmen dan kesetiaan ini berlaku bagi kedua belah pihak, yakni suami dan istri, tandas Neng Dara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com