JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin membantah pengunduran diri Idrus Marham sebagai anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 terkait dengan tawaran kursi di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Menurutnya, Idrus memang pernah ditawari Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, tetapi menolak. "Enggak terkait itu. Pak Idrus itu pernah ditawari empat bulan lalu oleh Ketum untuk masuk kabinet seandainya ada reshuffle. Tapi, beliau menolak. Pak Idrus bilang, kalau Pak Ical jadi presiden, baru dia mau jadi menteri," kata Nurul kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2011).
Anggota Komisi II DPR ini mengatakan, Idrus mengundurkan diri untuk lebih fokus bekerja bagi partai menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014. Pasalnya, Idrus saat ini memang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Golkar.
"Kami dari partai merelakan dan memohon maaf pada konstituen karena Pak Idrus harus mengemban untuk mengurus partai. Menjelang pemilu, partai butuh perhatian lebih. Kita kan harus mengurus kabupaten/kota supaya lebih terkonsolidasi aja," lanjutnya.
Nurul menuturkan, surat pengunduran diri Idrus sudah ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie kemarin. Idrus sendiri, lanjutnya, sudah mengabarkan informasi pengunduran dirinya di rapat LPK di Kantor DPP Golkar, Jakarta.
Selanjutnya, Idrus akan digantikan Mariana Akip Baramuli sebagai peraih suara terbanyak berikutnya dari Dapil Sulawesi Selatan III.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.