Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Terancam Hipertensi

Kompas.com - 09/06/2011, 03:13 WIB

Jakarta, Kompas - Hipertensi merupakan komplikasi yang paling sering dialami penderita diabetes melitus. Tekanan darah tinggi dapat berlanjut dengan komplikasi berbahaya lain.

”Sekitar 60-80 persen penderita diabetes mengalami hipertensi,” kata dokter spesialis penyakit dalam FKUI/RSCM, Budiman Widjojo, dalam jumpa pers bertema ”Tingkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap Kasus Metabolik Eendokrin Guna Mencegah Komplikasi Kronik Lainnya”, Rabu (8/6) di Jakarta.

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik berupa ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin. Bisa pula berupa ketidakmampuan tubuh memanfaatkan insulin yang cukup diproduksi.

Insulin berperan besar dalam tubuh. Tingginya kadar glukosa (gula) darah akan direspons kelenjar pankreas dengan memproduksi hormon insulin. Dengan bantuan insulin, glukosa masuk ke dalam sel. Insulin juga berperan dalam penyimpanan kelebihan glukosa di hati dalam bentuk glikogen.

Akibat diabetes, kadar gula darah akan tetap tinggi. Hal ini dalam jangka panjang akan mengganggu sistem hormon Renin Angiotensin system yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh.

Gangguan itu menyebabkan hormon Angiotensin II meningkat dan pembuluh darah mengerut sehingga tekanan darah menjadi tinggi, demikian dikatakan Budiman yang juga Ketua Jakarta Diabetes Meeting 2011.

Hipertensi menambah risiko lain, seperti gangguan ginjal, jantung, dan stroke. Karena itu, pasien diabetes harus menjaga tekanan darahnya. Komplikasi dihindari dengan mengontrol diabetes. Jika sudah terjadi komplikasi, akan sulit dan mahal mengatasinya. ”Kematian penderita diabetes sering akibat serangan jantung,” katanya. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com