Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Ekspor untuk Kelapa Tengah Dikaji

Kompas.com - 06/06/2011, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan penerapan pajak ekspor bagi komoditas kelapa. Langkah tersebut diambil karena asosiasi industri pengolah kelapa sudah mulai mengeluh pasokan kelapa.

Selama ini butiran kelapa banyak diekspor di Singapura, Malaysia, dan Thailand sehingga pasokan dalam negeri tergerus.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh, di Jakarta, Senin (6/6/2011).

"Asosiasi sudah menyampaikan keluhan ke kami. Mereka kekurangan pasokan sehingga produksi pabrik terhambat. Atas dasar itu kami sedang bahas kemungkinan menerapkan pajak ekspor, untuk mendorong industri dalam negeri," ujarnya.

Menurut dia, harga internasional yang lebih tinggi membuat kalangan petani lebih tertarik menjual ke luar negeri dibandingkan ke pasar lokal.

"Sebagian besar ekspornya masih dalam bentuk butiran kelapa segar. Pajak ekspor diperlukan untuk membatasi ekspor," ujarnya.

Deddy mengatakan, pajak ekspor kelapa kemungkinan akan mengadopsi pajak ekspor sistem progesif. Saat ini ada tiga komoditas perkebunanyang sudah dikenai yakni kelapa sawit, karet, dan kakao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com