Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junimart: Tak Perlu Dipolitisir

Kompas.com - 06/06/2011, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Junimart Girsang, kuasa hukum Syarifuddin menanggapi santai upaya politisi Partai Kebangkitan Bangsa Effendi Choirie dan Lily Wahid yang melaporkan kliennya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kemungkinan adanya suap yang diterima Syarifuddin dalam menangani perkara gugatan Lily dan Effendi terhadap PKB di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Junimart mengatakan, Lily dan Effendi harus mampu membuktikan tuduhannya itu. "Tidak perlu dipolitisir dengan mengatakan menerima duit segala macem. Seseorang kalau mengatakan itu, dia harus buktikan itu, jangan semua dipolitisir," ungkap Junimart saat dihubungi, Senin (6/6/2011).

Syarifuddin adalah tersangka dalam dugaan suap terkait penanganan perkara PT SCI. Lily dan Effendi melaporkan Syarifuddin saat menangani perkara gugatan mereka di PN Jakpus ke KPK.

Mereka meminta KPK menyelidiki kemungkinan adanya suap dalam penanganan perkara itu. Hal tersebut dilakukan Lily dan Effendi menyusul keputusan PN Jakpus yang menyatakan gugatan Effendi dan Lily prematur.

Majelis hakim PN Jakpus yang dipimpin Kartim Chaeruddin menerima eksepsi pihak PKB. Syarifuddin merupakan hakim anggota dalam perkara itu.

Menurut Junimart tuduhan Lily dan Effendi yang kalah dalam perkara gugatannya terhadap PKB tersebut merupakan suatu hal yang biasa. "Yang kalah itu pasti mengatakan tidak adil, yang menang pasti mengatakan itu adil," katanya.

"Tentu dalam perkara ini semua orang harus menahan diri," katanya.

Sebelumnya Lily dan Effendi mengajukan permohonan agar KPK menelusuri kemungkinan Syarifuddin menerima suap dari PKB sehingga menerima eksepsi PKB.

Lily dan Effendi juga berencana melaporkan perilaku Syarifuddin ke Komisi Yudisial, lembaga pengawasan hakim. Menurut Lily, Syarifuddin yang hanya hakim anggota dalam perkara gugatannya itu berlaku berat sebelah. "Berulang kali di dalam persidangan, dia minta saya cabut gugatan," kata Lily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com