JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, rekan separtainya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, mengakui bahwa blog www.nazaruddin78.blogspot.com adalah blog pribadinya. Blog tersebut baru berisi satu posting tulisan "Bertepuk Tanganlah Partai Lain" yang ditulis pada tanggal 30 Mei 2011.
"Menurut pengakuan Nazaruddin, itu (blog) miliknya dia. Sudah dikonfirmasi itu, dia menyatakan, itu miliknya dia," ujar Ramadhan di Gedung DPR/MPR, Rabu (1/6/2011).
Blog tersebut, lanjut Ramadhan, berisi hal yang dirasakan Nazaruddin dan Partai Demokrat. Menurutnya, partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu tengah diserang oleh partai lain yang menginginkan keterpurukan Demokrat. Namun, kata dia, hal ini dianggap sebagai ujian.
"Isinya kan adalah ada partai lain yang ingin mengobok-obok Partai Demokrat. Sebenarnya yang diungkapkan oleh Nazaruddin itu di blog sejalan dengan apa yang kami rasakan juga. Ada serangan-serangan yang dilakukan oleh kekuatan luar," imbuh Ramadhan.
Dalam blognya, Nazaruddin memang menuliskan ada upaya pembusukan karakter terhadap dirinya. Hal ini membuatnya memanfaatkan media sosial untuk menuliskan testimoni. Nazaruddin sendiri masih berada di Singapura. Ia beralasan tengah menjalani pengobatan.
"Dalam testimoni pertama ini, ingin saya tegaskan bahwa apa yang menimpa Partai Demokrat hari ini, telah membuat partai lain bersorak. Merekalah sesungguhnya diuntungkan. Teriakan pertama meraka bisa jadi: rasain Partai Demokrat. Dalam gurauan sesama anggota DPR RI, saya pernah mendengar selentingan, jika ingin menghancurkan partai, maka bidiklah Bendahara Umumnya. Maka tak berlebihan setelah saya mengalami tudingan bertubi-tubi, menjadi terang benderang bahwa segalanya ini memang menjadi sebuah skenario yang sudah direncanakan," demikian Nazaruddin dalam blognya.
Meski membantah segala tudingan yang dilayangkan kepadanya, Nazaruddin belum memastikan kapan akan kembali ke Tanah Air untuk mengklarifikasi berbagai hal. Ia dikaitkan dengan kasus dugaan suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games dan dugaan percobaan suap kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi. Komisi Pemberantasan Korupsi sudah memastikan akan memanggilnya sebagai saksi dalam kasus dugaan suap Sekretaris Kemenpora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.