Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miranda Pernah ke Kantor Nunun

Kompas.com - 31/05/2011, 04:12 WIB

Jakarta, Kompas - Miranda S Goeltom, mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, mengakui mengenal Nunun Nurbaeti sebagai sesama sosialita. Ia juga mengakui pernah mendatangi kantor Nunun.

”Pernah, untuk meminta dia menjadi Sekretaris Jenderal Gabsi (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia),” kata Miranda, Senin (30/5), saat ditanya majelis hakim apakah pernah menemui Nunun di kantornya. Miranda dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara suap cek perjalanan sejumlah anggota DPR periode 1999-2004 yang diduga terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Terdakwa yang diperiksa adalah politisi Partai Golkar, Paskah Suzetta, dan kawan-kawan.

Menurut Miranda, pertemuan itu terjadi sesudah pemilihan dirinya sebagai Deputi Senior Gubernur BI. ”Seingat saya sesudah. Mungkin tahun 2004 karena Sekjen Gabsi mengundurkan diri tahun 2004. Kami mencari calon penggantinya sekitar pertengahan tahun 2004,” ujarnya.

Nunun, pimpinan PT Wahana Esa Sembada, ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap tersebut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, hingga kini istri mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Adang Daradjatun ini belum bisa dihadirkan karena dilaporkan berada di luar negeri dan sakit. Paspor Nunun sudah dicabut.

Miranda juga mengaku pernah meminta dukungan anggota DPR sebelum pemilihannya. Selain itu, ia juga mengaku pernah melakukan pertemuan di luar gedung DPR dengan empat orang anggota Fraksi TNI/Polri DPR di kantornya.

Dalam pertemuan itu, Miranda mengaku menyampaikan visi, misi dan meminta agar dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) tak lagi ditanya soal pribadi dan keluarga. ”Selain itu, saya juga mohon dukungan. Saya memang pantas menjadi Deputi Gubernur Senior,” katanya.

Ia juga mengatakan tidak pernah menjanjikan memberikan sesuatu kepada anggota DPR atau dimintai sesuatu saat meminta dukungan. Miranda juga menyatakan pemilihan dirinya sebagai Deputi Gubernur Senior BI sangat wajar sesuai dengan kemampuannya.

Bantah tak kooperatif

Adang Daradjatun, yang juga anggota Komisi III DPR, membantah ia tidak kooperatif dengan KPK terkait keberadaan istrinya, Nunun, di Singapura. ”Siapa bilang tidak kooperatif. Sejak pertama kami sudah (kirim) surat resmi ibu di mana, tinggal di mana, dokternya siapa,” ujarnya yang ditemui seusai rapat konsultasi Komisi III DPR dengan Mahkamah Konstitusi, Senin.

Meski menolak mengungkapkan keberadaan Nunun, Adang membantah kabar yang menyebutkan Nunun sering bepergian Thailand–Singapura. ”Tidak ada. Suruh keluarkan buktinya,” katanya lagi.

Hingga kini, Adang mengaku belum menerima pemberitahuan resmi dari KPK mengenai status Nunun sebagai tersangka dalam dugaan suap cek perjalanan anggota DPR. (ray/ana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com