JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri tengah menyelidiki kasus beredarnya pesan singkat (SMS) yang disebut-sebut dikirim oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. SMS itu menyinggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat.
Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Matius Salempang mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus itu. Saat ini, kata dia, penyidik tengah mencari orang yang menerima SMS langsung dari nomor +65xxx atau nomor Singapura. Matius menjelaskan, penyidik tidak bisa menyelidiki berdasarkan barang bukti pesan yang beredar luas di kalangan wartawan, Twitter, ataupun BlackBerry Messenger.
"Kita proaktif mencari sumbernya ini dari mana," kata Matius di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/5/2011).
Matius mengatakan, pihaknya tidak bisa melacak nomor itu lantaran berada di negara lain. "Kita harus kerja sama. Masa kita sidik di negeri orang, enggak bisa," ucapnya.
Ketika ditanya apakah penyelidikan itu berdasarkan laporan dari Presiden atau Demokrat, Matius menjawab, "Bukan. Ini kan masalah. Ada informasi seperti itu kita tindak lanjuti."
Seperti diberitakan, SMS gelap itu beredar di kalangan wartawan dan jejaring sosial pada akhir pekan kemarin. Dalam pesan singkat itu disebutkan, Nazaruddin kecewa dan mengancam akan membongkar sejumlah kasus yang disebut melibatkan Partai Demokrat. SMS itu juga menyinggung soal pribadi Presiden.
Presiden menyebut pihak yang menyebarkan SMS itu sebagai orang yang pengecut, tidak kesatria, dan tidak bertanggung jawab. Perilaku seperti itu, kata Presiden, adalah perilaku yang menghancurkan bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.