Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Turun, PDI-P Naik, Golkar?

Kompas.com - 29/05/2011, 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika pemilu diadakan pada Mei 2011, pemilih Demokrat mengalami penurunan dibandingkan hasil Pemilu 2009. Turunnya pemilih Demokrat diikuti dengan naiknya pemilih PDI Perjuangan.

Lalu Golkar? Partai peraih suara terbanyak kedua pada Pemilu 2009 lalu ini berada di posisi ketiga dengan jumlah pemilih yang jauh menurun. Hal itu setidaknya tergambar dari survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) "Pemilih Mengambang dan Prospek Perubahan Kekuatan Partai Politik", yang dipublikasikan di kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2011).

Survei LSI yang diadakan pada 15-25 Mei 2011 itu menempatkan Demokrat masih di posisi teratas yang akan dipilih 18,29 persen responden, ketika diajukan pertanyaan partai mana yang akan dipilih jika pemilu diadakan pada bulan ini.

"Meski unggul, tetapi sentimen terhadap Demokrat menurun jika dibandingkan Pemilu 2009 yang mendapatkan 20,85 persen. Angka ini terendah jika dibandingkan hasil pemilunya. Dan, ini tidak pernah terjadi sejak Pemilu 2004. Dalam setiap survei perolehan Demokrat tidak pernah di bawah hasil pemilunya," terang peneliti utama LSI, Saiful Mujani.

Di posisi dua, PDI Perjuangan dipilih 16,7 persen. Angka ini di atas perolehan Pemilu 2009, sekitar 14 persen. Sementara itu, Partai Golkar memperoleh 12,5 persen, di bawah perolehan Pemilu 2009.

"Dalam setiap survei LSI, ketika Demokrat turun, PDI-P pasti naik. Begitu pula sebaliknya, ketika Demokrat naik, PDI-P turun. Bagaimana partai lain, seperti Golkar? Cenderung stagnan, dan bahkan menurun. Tidak terlihat tanda-tanda kehidupan. Demokrat dan PDI-P bertarung ketat, mungkin karena posisinya sebagai partai pemerintah vs oposisi," kata Mujani.

Partai lainnya, PKB 4,5 persen, PKS 4,1 persen, PPP 4 persen, Gerindra 2,9 persen, PAN 2,4 persen, Hanura 0,9 persen, dan sebanyak 29,6 persen responden menyatakan belum tahu akan memilih partai mana.

Loyalitas pemilih

Sementara itu, ketika diajukan pertanyaan, apakah akan memilih partai yang sama jika pemilu dilakukan pada Mei 2011, sebanyak 77,5 respons yang mengaku memilih Golkar akan memilih partai yang sama. PDI Perjuangan 75,4 persen untuk pertanyaan yang sama, Demokrat hanya 54,5 persen. Hal ini, menurut Mujani, menunjukkan bahwa pemilih Golkar dan PDI-P cenderung stabil, dan pemilih Demokrat paling tidak stabil.

"Namun demikian, Golkar tidak mampu menarik pemilih baru karena secara keseluruhan Golkar tidak mengalami kemajuan malah menurun dibandingkan hasil pemilu 2009. PDI-P lebih mampu menjaga pemilih lama, dan mampu menarik pemilih baru," ujarnya.

Survei ini dilakukan terhadap 1.220 responden, dengan margin of error sebesar plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden disurvei dengan wawancara tatap muka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com