Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kita Tunggu Nazaruddin Bicara

Kompas.com - 24/05/2011, 17:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memperkirakan pencopotan posisi Nazaruddin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat akan memacu drama perang politik beberapa pekan ke depan. Hal itu karena Nazaruddin justru akan membuka tabir keterlibatan nama-nama kader Demokrat lainnya yang diduga terlibat dalam kasus-kasus dugaan suap maupun korupsi.

"Posisi Nazarudin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat yang dicopot oleh DPP Partai Demokrat semalam itu memicu perang Barata Yudha yang lebih besar. Karena, skenario politik bumi hangus sepertinya sedang dijalankan oleh Nazarudin dan sudah mulai dengan mengangsur serangan balik ke beberapa pihak," tutur Burhanuddin, Selasa (24/5/2011) di Jakarta.

Ia menyatakan, Nazaruddin mulai buka-bukaan informasi kepada beberapa media seputar keterlibatan anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, saat menjadi pengacara untuk kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia. Amir dituding melakukan lobi atas nama Demokrat untuk kepentingan kliennya. Nazaruddin juga mengungkapkan dugaan keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games.

"Jadi, kita akan tunggu adegan selanjutnya menyangkut bagaimana Partai Demokrat setelah mengambil keputusan bijak terkait pencopotan. Apakah kemudian mampu menjadikan momentum ini untuk bersih-bersih. Yang lebih penting, kita tunggu 'nyanyian' Nazarudin," kata Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, hal itu menjadi drama politik yang positif untuk membersihkan kerak-kerak yang beraroma tidak sedap soal korupsi. Tinggal masyarakat menunggu bukti-bukti nyata yang akan disampaikan Nazaruddin.

"Mungkin dia (Nazaruddin) enggak mau dikorbankan sendirian. Yang penting Partai Demokrat menyikapinya secara dewasa. Biarkan Nazaruddin meniup pluitnya dan bernyanyi sepuasnya dan ujungnya masyarakat akan menilai apakah data yang dibawa Nazarudin itu valid atau tidak. Karena, toh, kalau isinya hanya pepesan kosong, berarti dia sedang bersandiwara," papar Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    Nasional
    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Nasional
    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Nasional
    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Nasional
    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Nasional
    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Nasional
    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

    Nasional
    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

    Nasional
    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

    Nasional
    Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

    Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

    Nasional
    Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

    Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

    Nasional
    Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

    Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com